Usai Rekomendasi Turun di Buleleng, Dokter Caput Mengundurkan Diri dari PDIP
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Secara mendadak, Jumat, 16 Agustus 2024, DR. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG., yang akrab disapa Dokter Caput mendatangi Sekretariat DPC PDIP Buleleng dan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDI Buleleng dan menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Caput yang juga Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng secara tegas menyatakan kekecewaannya dan didorong dukungan akar rumput PDIP serta Jajaran pengurus BMI Buleleng secara tegas mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan mengembalikan seragam BMI yang merupakan sayap PDIP.
“Mengundurkan diri sekaligus mengembalikan kartu tanda anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jelas keputusan ini saya ambil memang berat tapi inilah aspirasi dari teman-teman khususnya di BMI yang selalu kita menyerap aspirasi daripada teman-teman dan keputusan ini saya ambil, ya tentunya dengan berbagai macam pertimbangan,” tegas Caput usai menyatakan mundur dari PDIP.
Dokter yang telah lama berkecimpung di PDIP Buleleng mengaku mendapatkan banyak pengalaman termasuk juga belajar secara langsung berkaitan dengan ideologi partai termasuk penanaman nilai-nilai nasionalisme.
“Banyak hal yang saya dapatkan, di sinilah saya ambil sikap khususnya demi kebaikan kita semua, kaderisasi harus berjalan saya sudah terlalu lama dan itulah juga menjadi pemikiran saya sekaligus juga pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang selama sekian tahun yang hampir seperempat abad saya di dalamnya banyak hal yang saya dapatkan masalah ideologi masalah nilai-nilai yang ada di partai,” beber Putra Sedana.
Dokter Caput menyatakan mundur dari PDIP setelah DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Buleleng yang menugaskan dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG., dan Gede Supriatna, SH., sebab dengan penunjukan itu membuat kekecewaan pada akar rumput PDIP.
“Kekecewaan pasti, tapi ini kita ambil dari apresiasi di bawah. Pasti kekecewaan itu mendasari tapi bukan itu saja, banyak hal, dan itulah yang membuat kita harus sama-sama mengintrospeksi, kita harus sama-sama berpikir, kita harus mau dewasa untuk berpikir sehingga ke depannya tentu kita akan melangkah untuk lebih baik lagi,” tegasnya.
Caput juga meyakini kecerdasan masyarakat untuk memilih pemimpinnya saat ini dan semuanya akan terjawab di Pilkada Buleleng 2024.
“Masyarakat sudah tahu siapa yang layak dan siapa yang tidak layak (menjadi bupati Buleleng). Masyarakat sudah melek, masyarakat tidak bodoh. Biarkanlah masyarakat yang menilai, karena masyarakat sudah tahu yang layak dan tidak layak,” sebutnya.
Secara terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng Gede Supriatna saat dikonfirmasi mengaku telah mengetahui mundurnya Dokter Caput dari PDIP, bahkan dirinya telah membujuk Caput untuk tetap menjadi kader PDIP.
“Kalau itu sudah jadi keputusan, ya itu hak beliau seperti itu. Walaupun kami sangat sayangkan belia kader senior, mempunyai kemampuan pengalaman dan juga yah artinya punya pengalaman baik sampai ambil keputusan tentu kami sangat sayangkan,” ujarnya.
Meski dengan terpaksa merelakan Dokter Caput menyatakan mundur di PDIP, Supriatna yakin kekuatan PDIP di Buleleng tetap utuh dan akan memenangkan perhelatan Pilkada Buleleng di tahun 2024.
Editor: Robby
Reporter: bbn/bul