Produksi Kerajinan Gerabah di Denpasar Terkendala Cuaca
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Cuaca tidak menentu di beberapa wilayah di Bali termasuk di Denpasar berdampak ke produksi usaha kerajinan gerabah. Seperti yang dialami perajin gerabah di Desa Binoh, Kota Denpasar.
Menurut salah satu perajin Gerabah, Ni Nyoman Rabeg, kondisi ini disebabkan karena sinar matahari tidak menentu sehingga proses pengeringan serta pembakaran hasil kerajinan gerabah menjadi ikut terhambat.
"Ya, pasti terkendala usaha di tengah kondisi cuaca seperti ini," jelasnya, saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (12/1/2024).
Rabeg menjelaskan kerajinan gerabah dalam prosesnya membutuhkan sinar matahari, tetapi sinar matahari yang tidak menentu akan menghambat prosesnya.
"Sinar matahari tidak menentu didapat, padahal salah satu bagian terpenting juga dalam proses pembuatan gerabah," ujarnya.
Dalam kondisi cuaca bersahabat, lanjutnya, rata-rata mampu menghasilkan 10 per buah kerajinan gerabah, namun kini hanya 4 pieces per hari.
Dirinya menambahkan, harga kerajinan yang telah dipasarkan hingga ke luar kota Denpasar ini mulai Rp30 ribu hingga Rp150 ribu per buahnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
