Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Pria Ini Nekat Minum "Air Kencing" Setiap Hari, Ini Efeknya

Selasa, 17 Mei 2022, 14:15 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Pria Ini Nekat Minum

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Terapi minum urine merupakan salah satu metode pengobatan dan perawatan diri yang tidak biasa. Mendengarnya saja tentu terdengar menjijikan.

Kendati demikian, beberapa penemuan menunjukkan bahwa terapi urine banyak dipraktikkan pada negara-negara di Afrika. Serta banyak ditemukan pada negara-negara di Asia seperti China, Mesir, dan India.

Masyarakat zaman kuno percaya bahwa air seni mengandung berbagai khasiat yang menyehatkan dan mampu mengobati berbagai penyakit.

Adapun saat ini, terapi itu kembali heboh usai seorang pria asal Inggris mengaku meminum urinenya sendiri membantunya lebih sehat dan menyembuhkan kecemasan dan depresinya. Meminum urine juga disebut membuatnya lebih awet muda.

Pria yang bernama Harry Matadeen ini mengatakan dulu mengidap depresi dan kecemasan sosial yang parah. Namun setelah rutin meminum urine yang dimulai pada 2016 lalu, pria berusia 34 tahun itu mengklaim kondisi mentalnya berangsur pulih.

"Sejak saya meminum air kencing, itu membangunkan otak saya dan menghilangkan depresi saya. Saya merasakan kedamaian, ketenangan, dan tekad yang baru," katanya.

Matadeen menyebut menghabiskan 200 mililiter air kencing setiap hari.

"Urine segar tidak pernah seburuk yang Anda bayangkan, berbau netral dan tidak berasa buruk kecuali jika tubuh Anda benar-benar beracun," ujarnya.

Tentu saja ahli kesehatan memperingatkan tidak ada bukti bahwa urophagia, rutinitas meminum air seni, memiliki manfaat apa pun. Mereka mengatakan praktik itu - yang diperkirakan berasal dari Mesir kuno - mempercepat dehidrasi dan membuat peminum terpapar bakteri.

Dokter memperingatkan minum air seni dapat menyebabkan mual, muntah, diare dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang mempercepat dehidrasi.(sumber: cnbcindonesia.com)


 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami