Remaja di Gianyar Tewas di Tempat Usai Tabrak Tembok

Senin, 2 November 2020, 14:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Kecelakaan tunggal merenggut nyawa terjadi di tikungan jalan Sawo, Banjar Pacung, Kelurahan Gianyar, Minggu (1/11) sekitar pukul 18.30 WITA. 

Korbannya seorang remaja I Putu Satria Mahendra, 16, asal Banjar Siladan, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar. Informasi dihimpun, korban yang masih berstatus pelajar ini menabrak tembok dan pintu rumah. Korban yang tidak mengenakan helm ini pun terkapar dan meninggal dunia dengan cedera kepala berat (CKB). 

Awalnya korban mengendarai sepeda motor yang sudah dimodifikasi datang dari arah utara menuju ke selatan. Setibanya di TKP pada jalan tikungan ke kanan, korban tidak bisa mengusai kendaraannya kemudian bergerak lurus sehingga menabrak tembok atau pintu rumah di sebelah timur jalan.

Kanit laka Polres Gianyar, Aiptu I Wayan Kariawan, saat di konfirmasi Senin (2/11) membenarkan kejadian tersebut. "Kecelakaan tunggal, karena pengendara sepeda motor ini tidak melihat jalan menikung. Justru tetap melaju lurus hingga akhirnya menabrak tembok," jelasnya. 

Selain tidak pakai helm, korban yang asal Banjar Siladan, Desa Siangan ini juga tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK. Selain itu, korban juga mengendarai sepeda motor Honda Supra tanpa plat. 

"Korban mengalami luka pendarahan telinga kanan dan kiri, Kepala belakang pecah. meninggal dunia di TKP. Setelah kejadian, jenazah dibawa ke RS Sanjiwani Gianyar," jelasnya. 

Sementara sepeda motor mengalami kerusakan pada bagian depan. "Sepeda motornya ringsek bagian depan," imbuhnya. 

Pascakejadian, polisi melakukan olah TKP. Berdasarkan hasil  kajian laka, selain jalan menikung, kemungkinan penyebab laka karena minimnya lampu penerang jalan di sekitar lokasi. 

"Bahwa TKP adalah jalan tikungan ke kanan beraspal, datar, cuaca mendung, malam hari, gelap tidak ada penerangan jalan, daerah pemukiman," jelasnya. 

Faktor lain, yakni sepeda motor yang dikendarai korban sudah dimodifikasi tidak sesuai dengan standar kelayakan berkendara. 

"Kendaraan sudah dimodif dengan stang pengereman tidak standar, ban depan belakang gundul diduga ssebagai penyebab tidak berfungsi kendaraan dengan baik atau tidak laik jalan," jelasnya. 

Dugaan paling fatal yakni korban masih di bawah umur, sehingga diduga belum mahir berkendara. "Tidak menggunakan helm diduga penyebab fatalitas luka pada korban," terang Kanit laka. 

Perkiraan lain, dalam kondisi jalan gelap dan motor yang tak layak korban diduga melaju dengan kecepatan tinggi. "Diduga kecepatan tinggi pada jalan menikung, sebab-sebab lain masih lidik," imbuhnya.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami