Warga Belanda Antre Beli Ganja untuk Persiapan "Lockdown"
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pemerintah Belanda memutuskan untuk lockdown dengan meliburkan sekolah dan menutup semua sekolah, bar, restoran, tempat hiburan malam, dan kafe ganja dalam upaya untuk memerangi penyebaran virus corona Covid-19.
[pilihan-redaksi]
Dikutip di Tempo.co, sebelum ditutup, warga Belanda berbondong-bondong antre untuk membeli ganja di kedai kopi seperti terlihat dalam suasana antrean panjang di sebuah kedai kopi di Amsterdam pada 15 Maret 2020.
Menurut sumber di Wikipedia, walau penggunaan narkotika untuk bersenang-senang, kepemilikan narkotika, dan perdagangan narkotika secara teknis masih ilegal dalam hukum belanda. Kebijakan resmi sejak akhir abad ke-20 telah mentoleransi secara terbuka mengenai semua penggunaan narkotika untuk rekreasi.
Sedangkan untuk hal kepemilikan dan perdagangan masih diatur oleh hukum yang berlaku kecuali dalam keadaan tertentu. Pendekatan pragmatis dimotivasi oleh gagasan bahwa masyarakat bebas narkotika dipandang tidak realistis dan tak mungkin dicapai, dan akan lebih baik jika berusaha untuk mencoba meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh penggunaan narkotika.
Sebagai hasil dari "gedoogbeleid" (terjemahan literal "kebijakan toleransi"-red), Belanda dianggap menjadi negara yang sangat toleran terhadap narkotika daripada kebanyakan negara-negara lain. (berbagai sumber)
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
