Jubir Pemerintah Penanggulangan Corona Sebut Tidak Ada Opsi "Lockdown" di Indonesia

Jumat, 13 Maret 2020, 08:55 WITA Follow
image

bbn/suara.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan penguncian atau 'lockdown' semua ataupun sebagian wilayah negara untuk menghentikan penyebaran wabah tersebut.

[pilihan-redaksi]
Hal ini menanggapi sejumlah negara yang sudah melakukan lockdown di antaranya Denmark, Amerika Serikat, Filipina. 
 
"Kami (Pemerintah) tidak akan memberikan opsi lockdown," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020) seperti dikutip dari Suara.com.

Sejumlah negara yang sudah melakukan lockdown di antaranya Denmark, Amerika Serikat, Filipina. Yurianto menuturkan, kalau dilakukan lockdown, pemerintah tidak bisa melakukan pergerakan untuk menghentikan virus corona.

"Kalau di lockdown, malah kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi tentunya ini akan menjadi keputusan bersama yang akan segera dikoordinasikan di tingkat kementerian," ucap dia.

Tak hanya itu, Yurianto menuturkan ditetapkannnya virus corona sebagai pendemi global, karena penyakit ini bisa menyerang siapa saja di dunia ini.

Kemudian juga virus corona terjadi di lebih dari 114 negara dan menimbulkan kematian yang cukup banyak.

"Ini ditandai penyakit baru yang belum tahu betul karakternya. kedua terjadi di banyak negara dalam waktu bersamaan dan ada jejak epidemiologinya. tidak mungkin tanpa sebab dan kaitan dengan negara lain. sudah lebih dari 114 negara dan menimbulkan kematian yang cukup banyak," ucap dia

Karena itu, kata Yurianto, seluruh negara  harus melaporkan jumlah kasus virus  corona di setiap negara. Artinya, setiap negara wajib mengantisipasi dan memberikan respon terkait virus corona.

"Oleh karena itu semua negara harus laporkan jumlah kasus, apakah ini suatu pandemi atau bukan. Ternyata ini suatu pandemi. artinya tidak ada satu negara pun yang tidak mengantisipasinya. semua harus memberikan antisipasi, memberi respon," katanya.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami