search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ritual Melukat di Tirta Empul, Upaya Membersihkan Diri Guna Mendapatkan Energi Positif
Selasa, 28 Mei 2019, 10:36 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com, Gianyar. Ritual melukat di Pura Tirta Empul bagi masyarakat Hindu di Bali bertujuan untuk membersihkan diri atau penyucian diri guna mendapatkan energi positif. Dengan melukat di Pura Tirta Empul masyarakat Hindu di Bali percaya akan mendapatkan kebersihan jasmani dan rohani.

[pilihan-redaksi]

“Air di Tirta Empul ini tidak pernah keruh, airnya selalu jenih, Ketika hujan airnya tidak pernah meluap, ketika musim kemarau airnya tidak pernah kering,” kata Kadek Sudarsa, petugas di Tirta Empul saat dikonfirmasi pada Selasa (28/5).

Sudarsa mengungkapkan tingkat kunjungan di Tirta Empul akan cukup padat mendekati hari-hari besar Hindu. Namun kepadatan pengunjung untuk melakukan tradisi melukat tidak membuat air dalam kolam Tirta Empul hilang kejernihannya. Kepercayaan dan tradisi inilah yang membuat Tirta Empul memiliki ciri khas tersendiri. Hal-hal negatif pada setiap orang dipercaya dapat dibersihkan oleh tirta di Tirta Empul.

Pura Tirta Empul yang berlokasi di Tampaksiring, Gianyar adalah salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kedatangan para wisatawan ke Pura Tirta Empul karena tertarik untuk melihat tradisi dan keunikan yang terdapat di pura tersebut.

[pilihan-redaksi]

Menurut Jero Dewa Aji Mangku Wenten, Tirta Empul awalnya digunakan sebagai tempat pemandian, kemudian dibangun pada abad ke-10 oleh raja Sricandra Bayasinga Warmadewa. Disusul dengan pembangunan Pura Tirta Empul oleh raja Masula Masuli pada abad ke-12.

Prosesi melukat di Tirta Empul diawali dengan persembahyangan dengan mempersembahkan pejati dan canang sari, disusul dengan turun ke kolam untuk melakukan ritual melukat dengan mengenakan pakaian kebaya dan kamen. Prosesi pertama dimulai dengan berkumur, mencuci wajah kemudian keramas. Tradisi melukat ditutup dengan sembahyang di Pura utama  Tirta Empul.

Pada kawasan Tirta Empul terdapat 33 pancuran dengan nama dan fungsi yang berbeda-beda.  Masyarakat Hindu Bali memahami dengan baik fungsi masing-masing tirta yang keluar dari setiap pancuran, 14 pancuran tirta Pembersihan, 2 pancuran tirta pelebur kutukan dan sumpah, 6 tirta penyakit berat dan tirta upakara. Namun bagi wisatawan non-Hindu dan wisatawan asing Tirta Empul ini dipercaya dapat membuat awet muda.[bbn/unud/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami