Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Facebook Rombak Aturan Iklan Politik
Setelah Ancaman Parlemen AS
Minggu, 24 September 2017,
08:06 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Beritabali.com, San Fransisco. Facebook Inc melakukan perombakan mengenai bagaimana menangani iklan politik berbayar, dengan memberikan konsesi kepada anggota parlemen AS yang mengancam mengatur jejaring media sosial tersebut atas iklan rahasia yang berjalan selama kampanye pemilihan presiden.
Perusahaan tersebut juga mengatakan akan menyerahkan kepada penyidik Kongres 3.000 iklan politik yang dikatakan kemungkinan dibeli oleh entitas Rusia selama dan setelah pemilihan presiden AS pada 2016.
[pilihan-redaksi]
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa perusahaan yang ia pimpin, untuk pertama kali, sekarang memungkinkan siapa pun melihat iklan politik yang ditampilkan di Facebook tanpa peduli siapa yang mereka targetkan.
Facebook juga akan menuntut pengiklan politik untuk mengungkapkan siapa yang membayar iklan tersebut, persyaratan yang menurut undang-undang AS berlaku untuk iklan politik di televisi, namun tidak di media sosial.
"Kami akan bekerja sama dengan pihak lainnya untuk menciptakan standar baru untuk transparansi dalam iklan politik dalam jaringan," ujar Zuckerberg.
Melalui siaran langsung di Facebook dari kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, AS, Zuckerberg mengatakan bahwa perubahan tersebut akan membantu mengatasi kekhawatiran pemerintah termasuk Rusia menggunakan iklan Facebook untuk ikut campur dalam pemilihan negara lain.
Awal bulan ini, Facebook mengatakan tinjauan internal telah menunjukkan bahwa operasi yang berbasis di Rusia menghabiskan 100 ribu dolar AS untuk 3.000 iklan Facebook yang mempromosikan pesan yang memecah belah di bulan-bulan sebelum dan sesudah pemilihan presiden AS tahun lalu.
Facebook awalnya menolak untuk menyerahkan rincian iklan ke Kongres.
Penyelidik kongres AS dan penasihat khusus Robert Mueller memeriksa dugaan campur tangan pemilihan Rusia, yang dibantah oleh Moskow.
Selain Facebook, penyidik juga tertarik untuk menyelidiki dengan perusahaan lain. Perwakilan Twitter dijadwalkan bertemu pekan depan dengan staf dari Komite Intelijen Senat sehubungan dengan penyelidikan ke dalam pemilihan presiden 2016.[bbn/idc/wrt]
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
01
02
03
04
05
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3246 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025