KPPAD Ajak Masyarakat Tanggap Kekerasan pada Anak
Senin, 26 Juni 2017,
14:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali mengajak masyarakat lebih kooperatif lagi terhadap permasalahan kekerasan anak dengan melaporkan kejadian-kejadian kekerasan.
Wakil Ketua KPPAD Eka Santi Indra Dewi mengatakan bahwa KPPAD memang dimandatkan untuk menjamin kesejahteraan dan keamanan anak di Bali.
[pilihan-redaksi]
"Hal itu sesuai dengan peraturan yaitu UU Perlindungan Anak no 23 tahun 2002, Perda Prov Bali no 6 tahun 2014 dan Pergub Bali no 48 tahun 2015 tentang Perlindungan Anak Daerah," katanya, (25/6).
Kata dia, adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KPPAD selama setaun ini semenjak dilantik oleh Gubernur Bali 6 Oktober 2016 lalu, yaitu koordinasi dan sosialisasi ke seluruh instansi dan OPD akan pentingnya perlindungan anak. Selain itu, KPPAD juga tak henti-hentinya sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya pemenuhan terhadap hak anak.
Ia juga menjelaskan hingga saat ini, KPPAD juga berfungsi menghimpun informasi dan isu-isu terkait pelanggaran hak anak, menfasilitasi pengaduan masyarakat serta mengakomodir isu-isu strategis. Dalam rangka mengisi liburan sekolah, dilanjutkannya, KPPAD membuat program bertajuk "goes to school", yaitu sosialisasi terhadap anak-anak dari TK hingga SMP tentang upaya melindungi diri.
"Menurut kami penting memberikan pemahaman terhadap anak-anak tentang berbagai cara melindungi diri, agar upaya-upaya pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin dari kekerasan dan pelecehan sekaual," jelasnya.
Kegiatan itu sudah dilakukan di Tabanan, Gianyar dan Denpasar, sementara Kabupaten lainnya akan menyusul. Selain itu, tim KPPAD akhir-akhir ini juga turut mendampingi orang tua siswa yang mendaftarkan sekolah untuk anak-anak.
"Karena aturan baru tentang rayonisasi, banyak orang tua bingung mendaftarkan anak-anaknya," imbuhnya.
Yang terakhir Ia juga menyarankan agar tersedia fasilitas publik yang juga layak untuk anak-anak.
"Jangan sampai terulang kembali kejadian anak tewas tersetrum ketika hendak minum air di Lapangan Puputan Badung. Hal itu terjadi karena kurang perhatian akan fasilitas publik," katanya. [rls/prov/wrt]
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025