Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Heboh Meningitis di Tabanan, Ini Jawaban Dinas Peternakan

Kamis, 16 Maret 2017, 09:00 WITA Follow
Beritabali.com

bbcom

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Isu meningitis yang berhembus begitu kencang telah meresahkan dan menimbulkan kepanikan bagi para pedagang makanan dari olahan daging Babi serta masyarakat Tabanan.
 
Issu ini mengalir begitu derasnya, dan mengkait-kaitkan kasus di Tabanan yang terjadi baru-baru ini adalah akibat dari  bakteri Streptococcus. Sehingga sangat meresahkan masyarakat. Sebab, Babi dinyatakan merupakan aktor utama dari kepanikan tersebut.
 
[pilihan-redaksi]
Menanggulangi hal tersebut, Pemkab Tabanan melalui Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan berupaya menanggulangi isu tersebut dengan mengadakan rapat menyikapi dan mengambil langkah tepat. 
 
Bersama dengan para UPT Peternakan di Kabupaten Tabanan, para Peternak Babi, para tukang Potong babi dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan diundang pada rapat yang diadakan di lantai III kantor Bupati Setempat, Rabu (15/03). 
 
Pada rapat tersebut, dijelaskan bahwa bakteri streptococcus suis memang sudah ada dari jauh-jauh hari. Dan Disebutkan pula penyebarnya bukanlah dari hewan Babi saja namun hewan lain juga bisa terindikasi bakteri tersebut. Apabila kita tidak menjaga lingkungan tetap bersih maka bakteri Streptococcus suis ini cepat mewabah. 
 
“Maka untuk menghindari terjangkit bakteri Streptococcus Suis ini hendaklah harus menjaga lingkungan tetap bersih”, himbau Kadis Peternakan Tabanan I Nyoman Budana.
 
Sementara Sekkab Wirna mengarahkan agar menyikapi dan mengambil langkah tepat menghadapi isu tersebut. Apalagi dikatakannya isu ini terus bergulir. 
 
“Karena kedepan ini akan seperti bola liar yang bisa merembet kemana-mana dan berdampak pada ekonomi masyarakat dan bahkan bisa ke sisi politik”, pungkasnya.
 
Karena hal ini tentu berpengaruh besar pada ekonomi perdagangan yang mengutamakan olahan babi. Agar ditemukan solusi sehingga tidak ada kecemasan di masyarakat. Bukan hanya pedagang, Peternak babi, dan lain sebagainya yang menjadikan babi sebagai olahan tidak merasa panic. 
 
“Kita harus lakukan sosialisasi ke masyarakat, agar ini tidak menjadi masalah yang lebih besar” tegasnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Bukan saja pedagang, masyarakat juga diresahkan oleh hal tersebut. Sebelumnya anjing Bali yang dibilang terkesan terkena Rabies dan sekarang, Babi yang merupakan daging yang paling populer di Bali sebagai masakan khas Bali juga disebut penyebab dari penyakit meningitis tersebut.
 
Kadis Kesehatan I Nyoman Suratmika juga membetulkan bahwa streptococcus suis ini merupakan bakteri, dan bukanlah virus. Ini sangat bisa ditanggulangi apabila segera mengambil langkah yang tepat. 
 
“Ini adalah penyakit biasa, bukan hanya semata-mata dari hewan babi namun hewan yang lainnya juga bisa terjangkit bakteri ini”, jelasnya. [rls/wrt]
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami