Penanganan Kekerasan Anak Harus Libatkan Semua Pihak
Selasa, 28 Februari 2017,
09:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak tidak dapat hanya diselesaikan oleh satu lembaga, akan tetapi melibatkan berbagai instansi terkait dan masyarakat, untuk itu diperlukan komitmen dan kepedulian pemerintah dan masyarakat untuk mengatasinya. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima Ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Bali A.A Sg. Anie Asmoro, SS, Msi , di ruang kerjanya, Senin (27/2).
[pilihan-redaksi]
Lebih jauh Pastika menyampaikan, sebagai upaya pencegahan terhadap tindak kekerasan pada anak dapat dilakukan dengan menggerakkan semua komponen masyarakat baik itu Lembaga Swadya Masyarakat (LSM), lembaga keagamaan, sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya serta media untuk mensosilaisasikan upaya pencegahan tersebut.
"Masalah kekerasan pada anak merupakan masalah serius, sedemikian kompleksnya kekerasan pada anak ini maka usaha pencegahan kekerasan pada anak tidak hanya tergantung pada program dan layanan yang telah disediakan oleh pemerintah melainkan juga sangat tergantung pada bagaimana pemerintah dan masyarakat memaknai isu kekerasan ini, bersama-sama kita cegah kekerasan pada anak," imbuhnya.
Pastika yang didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra juga menekankan akan pentingnya penanganan terhadap anak korban kekerasan. Rehabilitasi terhadap korban kekerasan perlu dioptimalkan, begitu pula dengan penegak hukum diharapkan berani tegas dalam menindak para pelaku kekerasan.
"Rehabilitasi terhadap korban kekerasan belumlah optimal, banyak pelaku kekerasan merupakan korban kekerasan itu sendiri. Rehabilitasi diperlukan untuk pemulihan korban baik secara fisik maupun mental," tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPPAD Bali dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini masih banyak terjadi kasus kekerasan pada anak, secara fisik maupun mental. Maka, diperlukan pola yang tepat dalam menangani korban kekerasan sehingga korban bisa sembuh baik secara fisik maupun mental.
[pilihan-redaksi2]
Sarana prasarana yang ramah anak juga terus perlu ditambah sehingga anak-anak akan merasa aman, nyaman dan merasa terlindungi.
Hal senada juga disampaikan oleh Komisioner KPPAD Bali Ketut Anjasmara. Menurutnya anak-anak perlu diberikan ruang untuk mengembangkan kreatifitasnya baik dalam bidang seni maupun dalam hal lainnya. Pihaknya pun menyambut baik hadirnya Bali Mandara Nawa Natya yang memberikan ruang kepada anak-anak untuk unjuk kebolehannya dalam berkesenian. [rls/wrt]
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025