Akses Jalan Wangaya Gede Ke Jatiluwih Tertutup Tanah Longsor

guest@beritabali.com

Beritabali ID: —

Langganan

Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Akses Jalan Wangaya Gede Ke Jatiluwih Tertutup Tanah Longsor

Selasa, 10 Januari 2017, 11:00 WITA Follow

Tanah longsor di Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Hujan deras yang mengguyur Tabanan Minggu malam mengakibatkan tanah longsor di Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan. Tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 20.00 wita Minggu malam (8/1), mengakibatkan jalur alternatif dari Desa Wangaya Gede ke Daya Tarik Wisata Jatiluwih terganggu. Pun, tanah longsor menutup seluruh badan jalan.

Kendaraan roda empat dari Desa Wangaya Gede menuju DTW Jatiluwih begitu juga sebaliknya tidak bisa melintas. Hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melintas karena jalan sudah sempat dibersihkan agar bisa dilewati kendaraan roda dua. Pantauan di lapangan anggota Polsek Penebel dan Koramil Penebel memasang police line agar kendaraan roda empat tidak melintas karena masih adanya tumpukan tanah longsor.

“Tanah longsor ini disebabkan hujan deras,” jelas Kelian Dusun Banjar Bendul, I Wayan Budi, Senin (9/1). Sementara, lokasi longsor berada di tanah kebun milik I Nengah Sumarya yang berada dipinggir jalan setinggi 10 meter. Longsor menutupi seluruh badan jalan setinggi 60 centimeter.

Camat Penebel I Gusti Agung Supartiwi menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tabanan serta BPBD Tabanan untuk bisa segera menangani hal tersebut mengingat longsoran tanah yang menimbun cukup tinggi sehingga harus dibersihkan menggunakan alat berat.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas PU dan BPBD Tabanan agar bisa dibantu alat berat,” ujarnya.

Berita Premium

•

Legal atau Ilegal? Kadis Pariwisata Bedah Bisnis Vila di Bali

•

Cerita Warga Bali Yang Pernah Berkunjung ke Alam 'Memedi'

•

Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali (8): Perseteruan Gubernur Sutedja dengan Wedastera Suyasa

•

Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali (20-Selesai): Perlu Rekonsiliasi Antar Semua Kekuatan Nasional

•

Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali (19): Dokter Djelantik Tolak Permintaan Komandan Tameng

Reporter: bbn/rob

Survei Pembaca Beritabali.com

Ayo Ikut Menentukan Arah Media Lokal! Dengan mengisi survei ini, Anda ikut berkontribusi dalam membangun ekosistem informasi yang sehat dan terpercaya.