Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Nusa Penida: Sebuah Kekuasaan "Memati-mati"
Dongeng Negeri
Senin, 21 November 2016,
11:19 WITA
Follow

Nusa Penida bukan hanya soal destinasi yang memesona tapi juga dongeng dan sejarah yang luar biasa. [source: ady]
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Beritabali.com - Klungkung. Jauh sebelum wisata menjadi daya tarik pulau ini, Nusa Penida telah lama dihuni. Bahkan memiliki wilayah kekuasaan sendiri yang terpisah dengan Bali.
Sejak dahulu, Nusa Penida memiliki empat wilayah yang dijadikan kekuatan utama. Diantaranya, Ped, Penida,Tunjuk Pusuh, dan Puncak Mundi. Wilayah-wilayah ini awalnya berdiri kokoh. Terlebih dari hebatnya kekuasaan yang dimiliki pulau ini, dituangkanlah hebatnya tersebut dalam sebuah julukan, yaitu Penida.
Kata “Penida” memang bukanlah sebuah nama asal yang tinggal disematkan saja. Ditelisik berdasarkan asal muasal kata, Penida berasal dari kata ped dan ida. Ped artinya kematian dan ida artinya kekuasaan. Sehingga, Penida diartikan menjadi kekuasaan yang memati-mati atau kekuasaan yang sangat hebat sekali.
Empat wilayah tersebutlah yang kemudian menjadi sumber kekuatan Nusa Penida. Dari kekuatan yang dimiliki tersebut, menjadikan Nusa Penida merasa mampu menguasai seluruh wilayah, termasuk menguasai Bali. Maka pergilah, Kerajaan Penida ke daratan (red: Bali). Keinginan ini tentu disambut murka kerajaan Bali. Selanjutnya, tercetuslah perang antara Penida dengan Bali.
Maka, Penida yang dipimpin oleh Dalem Dukut harus berperang melawan Toh Langkir dari Karangasem. Toh Langkir sendiri merupakan utusan Kerajaan Gel-Gel yang kala itu menguasai Bali. Demi mengalahkan kekuatan Penida, pihak Toh Langkir kemudian memakai kekuatan Besakih. Dipakainya kekuatan Besakih ini jelas menjadikan Dalem Dukut kalah. Lebih jelasnya, Dalem Dukut waktu itu dikalahkan dengan menggunakan taring dari Besakih, yang pada dasarnya memang satu-satunya hal yang dapat mengalahkan Dalem Dukut.
Sebelum Dalem Dukut meninggal, ada sebuah pesan yang ditingggalkan, “Saya terima kekalahan saya dengan syarat dikemudian hari setelah saya tidak ada, darat harus ingat dengan Nusa Penida. Kapan darat tidak ingat dengan nusa penida maka saat itu akan terjadi bencana yang besar-besaran”.
Pesan ini kemudian tetap dikenang hingga saat ini. Terbukti dari tidak pernah absennya masyarakat Bali datang ke Penida, terlebih jika ada upacara-upacara besar di Penida, seperti di Pura Dalem Ped, Goa Giri Putri, maupun semacamnya. [wrt]
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025