Bali Safari &
Marine Park mulai hari ini (17/2/2016) secara resmi meluncurkan show terbarunya bertemakan "Harimau From Predator to Prey". Atraksi sejumlah
harimau yang ternyata pawai menghibur dalam suguhan perdana ini tentu saja membuat decak kagum
wisatawan mancanagera yang menyaksikannya.
Harimau yang selama dikenal ganas dan sangar itu kini terlihat lucu dan sangat penurut dengan dipandu oleh sejumlah pawang menjadi pemain utama dalam sebuah atraksi drama. Pertunjukan seru dan menghibur para
pengunjung mulai hari ini yang akan berlangsung setiap hari di Bali Safari & Marine Park yang berlokasi di Gianyar, Bali.
Atraksi mendebarkan ini mengisahkan tentang semakin berkurangnya populasi harimau di muka bumi. Pertunjukan selama kurang lebih 20 menit itu diawali dengan pawai singkat yang menggambarkan tentang hubungan harimau dengan sejarah dan mitologi Bali. Pertunjukan di Harimau Amphitheatre ini banyak menunjukkan kemampuan alami kucing besar ini dalam bermain, berburu, memanjat dan berenang.
Pertunjukan ini juga menekankan tentang insting dan kemampuan alami "Si Raja Hutan" tanpa berusaha menjadikannya sirkus, sehingga penonton juga dapat menyaksikan ikatan positif yang dibangun antara kucing besar ini dengan masyarakat yang peduli dengan populasi harimau yang ada di penangkaran saat ini.
William Santoso selaku General Manager Bali Safari & Marine Park menyatakan show terbaru ini sebagai bagian dari komitmen Bali Safari & Marine Park untuk mengedukasi dan menyebarkan pesan bagi pelestarian satwa liar.
"Apabila seluruh lapisan masyarakat tidak bersatu untuk melindungi harimau dan habitatnya yang terus berkurang maka suatu saat kucing besar ini bisa benar – benar punah," ucap William usai pertunjukan, Rabu (17/2/2016).
William mengungkapkan jika show ini terlihat jelas kepercayaan, kasih sayang dan komitmen Bali Safari dalam memperkaya kemampuan alami harimau ini menciptakan hubungan yang menyenangkan antara satwa ini dengan 'keeper'nya.
"Kami berharap pengunjung yang menyaksikan show ini dapat merasa terhibur sekaligus tergerak secara emosional mengenai ancaman kepunahan yang tengah dihadapi populasi harimau saat ini," harapnya.
Seperti diketahui, meski dikagumi dan ditakuti, harimau telah dibantai habis-habisan oleh manusia demi mendapatkan kulit dan bulu mereka yang indah untuk dipajang sebagai hiasan atau mengambil bagian-bagian tubuh satwa malang ini untuk dijadikan obat berbagai jenis penyakit.
Bahkan harimau Bali terakhir ditemukan terbunuh pada tahun 1937, peristiwa itu telah memastikan kepunahan satu lagi spesies satwa yang sepanjang abad lalu populasinya telah berkurang sebanyak 93%.
"Harimau From Predator to Prey” hadir setiap hari di Bali Safari & Marine Park pada pukul 11.30 Wita, dan para pengunjung dapat menyaksikan acara ini tanpa dikenakan biaya tambahan," jelasnya.
Taman Bali Safari & Marine Park Bali Safari merupakan salah satu cabang dari Taman Safari Indonesia. Taman Bali Safari ini berlokasi di hutan seluas 40 hektar di Kabupaten Gianyar, Bali sebagai habitat buatan untuk lebih dari 60
spesies satwa dari Indonesia, Afrika, dan India.
