Blue Bird Group Siap Bersaing dengan Taksi Ilegal di Bali
Senin, 21 Desember 2015,
13:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Perusahaan transportasi terbesar dan ternama, Blue Bird Group menanggapi santai munculnya kompetitor taksi yang beroperasi secara online atau uber taxi ilegal. Pasalnya, pihaknya sudah berpuluh-puluh tahun menjadi operator taksi terdepan dan terpercaya , meskipun kini menghadapi persaingan berbasis online.
Hal tersebut diungkapkan oleh General Manager Pool Area Bali Nusra Blue Bird Group, dr. I Gede Putu Panca Wiadnyana saat perayaan Hut ke-21 Bali Taxi dan ke-25 Golden Bird Bali yang dihadiri Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama dan Ketua Organda Bali, Ketut Edy Dharmaputra, beserta Manager KPN serta karyawan dan pengemudi Blue Bird Group di Pool Bali Blue Bird Group Sesetan, Denpasar, Senin (21/12/2015).
Dihadapan President Direktur Blue Bird Group, Ny. Rony Purnomo, salah satu pimpinan Blue Bird Group ini mengaku, apapun bentuknya pihaknya selalu siap menghadapi persaingan, karena overhold persaingan armada taksi di Bali tidak begitu terasa. Apalagi setiap tahun ada kenaikan rata-rata order di Blue Bird Group sekitar 11,68 persen.
"Jadinya kasian bagi perusahaan taksi yang kecil-kecil, jika muncul taksi berbasis online, seperti taksi uber yang belakangan dilarang oleh pemerintah pusat. Selain itu, kita jauh sebelumnya juga sudah punya basis online dengan sistem Taxi Mobile Reservation (TMR). Jadinya sistem online kita sudah jauh lebih dulu dibandingkan dengan taksi uber dan lainnya," tegasnya optimis.
Namun sayang, kata Panca, kompetitor lain dengan mengandalkan biaya yang murah, karena tidak membayar pajak, baik pajak badan, pajak penghasilan maupun pajak kendaraan. Meskipun begitu Blue Bird tidak takut bersaing, karena yang dijual adalah pelayanan dan memiliki customer yang royal.
"Mereka hanya perusahaan aplikasi yang dijual kepada pemilik kendaraan. Tapi kita kan perusahaan transportasi dan memiliki brand image yang kuat, sehingga sulit dikejar oleh operator lain. Untuk itu kita harapkan bisa ditertibkan oleh pihak berwenang," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Serikat Pekerja Bali Taksi, Wayan Sulendra mengakui perkembangan Blue Bird di Bali sudah berkembang pesat. Untuk itu, pengemudi harus bersatu padu untuk menunjukan sebagai pengemudi yang profesional dan jangan permalukan Blue Bird dengan selalu disiplin, sopan dan ramah kepada penumpang, karena kedepan akan banyak persaingan agar tidak ditinggalkan relasi.
"Blue Bird ibarat tumbuhan yang berkembang tinggi sehingga bisa digoyang kencang oleh angin. Namun kita yakin bisa menghadapi goncangan tersebut. Lewat Blue Bird Peduli juga sangat membantu dan meringankan masyarakat, karena banyak bantuan yang meringankan masyarakat. Mari jaga perusahaan yang kita cintai agar tidak ada yang merusak nama baik Blue Bird," tandasnya.[bbn/dws]
Berita Premium
Reporter: bbn/eng
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025