Jembatan Short Cut Yeh Ho Jadi Lokasi Bunuh Diri Made Natih

Senin, 22 Juni 2015, 14:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Jembatan Short Cut Yeh Ho Tabanan Bali, menjadi lokasi bunuh diri warga asal Jembrana. Ia nekat bunuh diri dengan meloncat ke jurang sedalam 100 meter lebih.
 
I Made natih astika (24) nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan meloncat dari jembatan Yeh Ho, Banjar Pucuk Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Minggu (21/06/2015) petang
 
Pasca kejadian, jembatan yang menghubungkan Jalur Denpasar Gilimanuk, mendadak ramai dipenuhi warga yang ingin menonton proses evakuasi korban, hingga membuat macet arus lalu lintas.
 
Kapolsek Selemadeg Timur, AKP I Made Sunarsa yang memimpin jalannya evakuasi mengatakan, berdasarkan keterangan saksi yakni sopir bus, kejadiannya terjadi pada pukul 18.15 wita. 
 
Kronologis kejadian, berdasarkan keterangan sopir bus Laras Hati, DK 9190 AC, jurusan Denpasar-Gilimanuk yang mengangkut korban bahwa awalnya korban warga Perancak, Mendoyo, Jembrana ini, turun dari taksi di terminal Ubung yang baru datang dari bandara. Sopir menghampiri korban dan dikatakan akan menuju ke Negara. Kemudian sopir bus mengangkut korban dengan 10 penumpang bus lainnya bus menuju Negara pukul 16.30 sore. 
 
Setibanya di ujung barat jembatan Yeh Ho, korban berteriak minta tolong berhenti untuk kencing. Karena lama tidak kembali, sopir bus curiga dan bermaksud mencari korban. 
 
“Saat akan dicari oleh sopir bus, korban justru berlari ke tengah tengah jembatan, membuka seluruh pakaiannya dan loncat ke dasar jembatan sedalam 150 meter tersebut” ujar Kapolsek, Minggu (21/06/2015) malam, seperti dilansir beritajalanan.com.
 
Tingginya jembatan yang baru selesai dibagun tersebut, membuat korban tewas di tempat kejadian dengan luka parah pada kepala bagian belakang, luka-luka lecet pada di lengan kiri, luka robek pada bagian pinggul kiri, dan buah zakar kiri pecah.
 
Proses evakuasi berjalan alot karena banyaknya warga yang menonton kejadian ini serta kondisi medan yang curam. Dibantu Tim Sar, dan Brimob Polda Bali, jenasah korban akhirnya ditarik menggunakan tali dari dasar jembatan sekitar pukul 20.00 wita.
 
Di dalam bus Polisi mendapati tas milik korban yang berisi pakaian, di dalam tasnya ditemukan uang Rp 4.512.000, mata uang asing 1200 yen, dan 4 ringgit, Hp apple putih, jam tangan merk jaxis, paspor, tiket pesawat, serta catatan di buku korban. “Kalau dilihat dari perjalanannya, itu dia dari Jepang, kemudian Malaysia baru turun di bandara Ngurah Rai,” bebernya.
 
Kasat Reskrim Polsek Tabanan, AKP I Nyoman Sukanada di Tkp mengatakan dugaan korban melakukan bunuh diri karena depresi. 
“Dugaan ini di dukung dari catatan yang tertera pada buku harian korban yang ditemukan. Isinya intinya minta maaf kepada orang tua. Kami masih menunggu akan dikonfirmasi ke keluarganya di Negara dulu,” jelasnya.
Dikatakan pula Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Mendoyo, Jembrana untuk mencari keluarga korban. Hp milik korban ternyata tidak berisi kartu, diduga telah dibuang sebelum korban mengakhiri hidupnya. Setelah dievakuasi Jenasah korban dititipkan di RSU Tabanan. 
logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami