ISL Dilarang, Ini Ungkapan Kekecewaan Suporter di Bali
Senin, 27 April 2015,
06:10 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi memerintahkan kepada Mabes Polri agar tidak menerbitkan izin keramaian bagi kegiatan di bawah PSSI, termasuk penyelenggaraan Indonesia Super Leaque (ISL) atau QNB Leaque.
Akibatnya, beberapa pertandingan bergengsi sepakbola nasional terpaksa batal karena tak mendapat izin pihak kepolisian. Menanggapi terkait pelarangan pelaksanaan QNB Leaque oleh Menpora, Dirijen Semeton Dewata, Suporter Bali United Pusam, Arief Joe Maggot menyayangkan penghentian liga itu.
Joe mengaku mendukung langkah yang dicetuskan Menpora dan BOPI. Namun, penerapan larangan dan sanksi ketat itu dinilainya terkesan terburu-buru di tengah berlangsungnya pelaksanaan liga.
"Menurut saya sangat bagus apa yang dicanangkan oleh Menpora dan BOPI. Tapi sayang terkesan agak terburu-buru ditengah liga berlangsung," ujar Joe, Minggu 26 April 2015.
Baginya, harusnya Menpora dan BOPI memberlakukan aturan tersebut pada tahun depan, sesuai kesepakatan dengan seluruh klub kontestan liga. Apa yang terjadi saat ini, menurutnya tentu saja merugikan banyak pihak.
"Ini mengganggu kelangsungan liga, karena sudah banyak pemain terikat kontrak. Klub juga terikat kontrak dengan pihak sponsor. Kami menghargai semua proses untuk menuju era sepakbola yang lebih bagus. Sudah waktunya reformasi untuk PSSI. Sudah waktunya sepakbola kita berprestasi," ungkapnya
Hal yang tidak jauh berbeda juga disampaikan, Ketua The Jakmania Bali, Bagus Eko Febryanto jika pembekuan PSSI dan pelarangan izin menggelar pertandingan QNB Leaque di seluruh wilayah Indonesia membawa kerugian yang besar bagi klub peserta liga. "Ini tentu saja membuat beban klub peserta liga meningkat akibat jadwal yang molor," tuturnya.
Selain klub, Bagus juga menilai suporter juga terkena imbas akibat kebijakan sepihak tersebut. Menurutnya, ada beberapa rekannya di The Jakmania Bali yang telah membeli tiket pesawat sejak lama dan mengambil cuti bekerja untuk menyaksikan Persija berlaga.
"Suporter sendiri tentu sangat merugi. Pertandingannya batal, tentu saja mereka dirugikan. Begitu juga masyarakat pecinta sepakbola nasonal," jelasnya.
Keluhan juga disampaikan juru bicara Aremania Dewata, Samsul Huda yang mengaku sangat kecewa dengan langkah Menpora. "Tentu kita sangat kecewa terhadap Menpora. Tidak seharusnya Menpora menghentikan liga. Masyarakat dan pecinta bola sangat dirugikan," ucapnya geram.
Samsul menegaskan tak hanya merugikan publik penggila bola, banyak pihak lain yang ikut dirugikan akibat kebijakan tak jelas Menpora. Menurutnya, jika Menpora serius ingin membenahi PSSI tak perlu melakukan pembekuan atau penghentian liga.
"Para pengais rezeki di setiap pertandingan seperti tukang parkir, tukang tiket, pedagang asongan, juga ikut dirugikan. Harusnya biarkan liga tetap berjalan. Aremania sejagatraya sangat kecewa terhadap Menpora," tandasnya.
Berita Premium
Reporter: KPU Bali
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025