Bandara ‎Ngurah Rai Gelar Simulasi 3 Ancaman Maut

Selasa, 18 November 2014, 00:06 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Untuk menguji‎ fungsi, koordinasi, komunikasi dan komando Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara internasional yang padat akan penerbangan, maka Selasa (18/11) besok akan digelar 3 bentuk simulasi ancaman maut.

Tiga bentuk simulasi ancaman maut itu antara lain penanganan kesiapan menghadapi bencana kebakaran (Domestic Fire), antisipasi ancaman teror bom (Security Exercise) dan evakuasi kecelakaan pesawat‎. 

Simulasi yang dilakukan atas kerjasama PT Angkasa Pura I, Brimob, Aves, TNI AU, SAR dan pihak rumah sakit tersebut direncanakan akan dimulai pada pukul 07.00 Wita dengan mengambil 3 lokasi berbeda yaitu Promenade, Terminal dan Runaway 09. 

GM Angkasa Pura I, Herry AY Sikado menyatakan selama pelatihan simulasi tersebut berlangsung, segala bentuk aktifitas operasional bandara akan berjalan seperti biasa. Sehingga penumpang tidak perlu takut akan adanya pembatalan jadwal
penerbangan akibat simulasi tersebut. 

"Kita tidak akan menutup segala bentuk jam penerbangan. Mungkin hanya delay beberapa menit dan tidak akan terlalu lama karena kita akan bermain cepat. Segala bentuk pertolongan dalam kejadian harus cepat tentunya," ungkap Herry di Kantor Angkasa Pura I, Senin (18/11/2014).

Herry menuturkan kegiatan 2 tahunan yang rutin dilaksanakan tersebut sebelumnya sudah didahului dengan gladi kotor, untuk mempersiapkan latihan simulasi besok. 

"Ini tidak ada kaitan dengan kondisi bandara, karena ini menjadi dokumen yang sudah ada dalam airport contingency plan dan itu kita lakukan latihan full scale," tutur Herry.

Herry melanjutkan, dalam pelatihan simulasi kali ini terdapat 3 bentuk skenario yang kita ujikan yakni security plan, domestic fire dan pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan pesawat seperti yang dialami salah maskapai penerbangan mengalami kecelakaan di ujung landasan bandara. 

Dalam security exercise, akan terjadi rekayasa lalu lintas. Segala bentuk pergerakan wartawan dan undangan lainnya dipastikan tidak akan bisa bergerak leluasa, mengingat nantinya ada bom kecil yang akan diledakkan. 

Selain itu, sambung Herry, pihak Angkasa Pura I nantinya akan mengabadikan kegiatan tersebut untuk dibuatkan film dokumenter, yang nantinya bisa menjadi panutan bagi bandara lainnya di tanah air. 

"Nantinya di dalam terminal juga akan ada salah satu skenario, dimana peletak bom itu masuk kedalam sehingga para penumpang akan disajikan situasi real kejadian secara full," papar Herry.

Dalam simulasi kali ini, Herry ingin menunjukan kepada penumpang, bahwa dalam kondisi apapun bandara siap dalam menghadapi segala resiko yang terjadi akibat adanya bencana maupun akibat ulah teroris. Karena pihaknya terikat dengan 3S1C ( safety, scure, sevices dan complain). 

"Tahun ini kita mengkonsepkan simulasi ini seperti nyata dan semua akan dimulai dari titik point masing-masing.

Kalau dulu lebih banyak kita ujikan hanya kecelakaan pesawat, tetapi kali ini berbeda karena dalam waktu yang bersamaan terjadi juga domestic fire ataupun bom, bahkan ancaman teroris," pungkas Herry.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami