Pemerintah Agar Tetapkan Letusan Sinabung jadi Bencana Nasional

Selasa, 14 Januari 2014, 08:54 WITA Follow
image

inilah.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Gunung Sinabung yang sudah ratusan tahun tidak aktif kini kembali beraksi. Letusan dan erupsi yang tengah terjadi diperkirakan akan berlangsung lama hingga beberapa waktu kedepan. Secara tipe dan karakteristik, letusan ini dikatakan beberapa ahli dan pengamat gunung berapi mirip dengan letusan Merapi. Para calon legislatif (caleg) Demokrat Sumut meminta agar bencana Sinabung jadi bencana alam nasional

Calon Legislatif Partai Demokrat daerah pemilihan Sumut III Edy Ramly Sitanggang mendesak pemerintah untuk menetapkan status bencana alam di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, ini menjadi bencana alam nasional.

"Dengan adanya perubahan status tersebut, otomatis perhatian pemerintah hingga pihak swasta akan lebih banyak lagi dan intensif kepada pengungsi. Status ini tentunya akan mendorong pihak-pihak untuk berupaya maksimal." "Masyarakat sekitar pun jadi lebih peduli dengan kondisi mereka, yang diharapkan akan menstimuli munculnya gerakan bantuan spontanitas dari kalangan masyarakat, ujar Edy yang juga anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat, di Jakarta, Senin (13/1/2014).

Miripnya letusan Gunung Sinabung dengan Merapi bisa dilihat dari gulungan awan panas yang mirip dengan wedus gembel. Juga adanya ledakan gas dan bebatuan serta magma cair. Lalu setelah meledak dan ada suplai magma maka kubah terbentuk kembali dan meledak lagi, begitu seterusnya. Apalagi tipe Sinabung ini justru berada dikerak kontinen yang tebal, membuat Sinabung 'batuk berkepanjangan.

Calon Legislatif Partai Demokrat daerah pemilihan Sumut III lainnya, Ristiawati, pun berucap senada. Menurut politisi Partai Demokrat ini, jika dilihat dari banyaknya korban pengungsian, sesungguhnya bencana ini sudah bisa berstatus bencana alam nasional.

Seperti diketahui hingga kini pengungsi Gunung Sinabung terus bertambah. Hingga Sabtu sore, tercatat ada 25.516 jiwa dari 7.898 Kepala Keluarga yang tersebar di 38 titik.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami