BRMC Sepakati Pembentukan Pokja Perdagangan Manusia
BERITABALI.COM, BADUNG.
Konferensi regional tingkat menteri di Bali (BRMC) tentang penyelundupan manusia, perdagangan manusia dan kejahatan transnasional dalam pertemuannya di Nusa Dua Bali sepakat untuk membentuk kelompok kerja (pokja) perdagangan manusia.
Pembentukan Pokja perdagangan manusia merupakan langkah penting dalam upaya membuat aksi bersama dalam penanganan perdagangan manusia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan selain menyetujui pembentukan pokja, 49 negara anggota BRMC juga menyetujui adanya kantor perwakilan regional.
Menurut Marty Natalegawa, kantor tersebut fungsinya untuk mendukung kegiatan operasional yang berkaitan dengan Bali Process. “Kantor RSO (regional Support Office) yang di Bangkok akan menjadi salah satu entitas yang akan menindaklanjuti hasil-hasil yang dicapai pada pertemuan di Bali ini,”kata Marty Natalegawa. Marty Natalegawa berharap kesepakatan ini menjadi langkah kedepan dalam penanggulangan penyelundupan manusia, perdagangan manusia dan kejahatan transnasional.
Forum BRMC didirikan di Bali melalui penyelenggaraan BRMC 1 pada tahun 2002. BRMC menjadi satu-satunya forum untuk membahas mekanisme kawasan dalam penanggulangan kejahatan penyelundupan manusia dan perdagangan manusia dengan melibatkan negara asal, negara transit dan negara tujuan.
Reporter: bbn/mul
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
