Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comPenelitian Sejarah Bali Dilakukan Sejak Tahun 1705
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Berkat penelitian yang tekun dan terampil dari para ahli asing khususnya bangsa Belanda dan putra-putra Indonesia maka perkembangan masa prasejarah di Bali semakin terang. Penelitian sejarah di Bali sudah dilakukan peneliti asing sejak tahun 1706. Perhatian terhadap sejarah Bali pertama-tama diberikan oleh seorang naturalis bernama Georg Eberhard Rumpf, pada tahun 1705 yang dimuat dalam bukunya Amboinsche Reteitkamer.
Pionir dalam penelitian sejarah kepurbakalaan di Bali adalah W.O.J. Nieuwenkamp. Ia mengunjungi Bali pada tahun 1906 sebagai seorang pelukis. Nieuwenkamp kemudian mengadakan perjalanan menjelajahi Bali. Dari perjalanan ini, ia memberikan beberapa catatan antara lain tentang Nekara Pejeng, Trunyan, dan Pura Bukit Penulisan.
Perhatian terhadap nekara Pejeng ini dilanjutkan oleh K.C Crucq tahun 1932. Ia berhasil menemukan tiga bagian cetakan nekara Pejeng di Pura Desa Manuaba, Tegallalang.
Penelitian prasejarah di Bali kemudian dilanjutkan oleh Dr. H.A.R. van Heekeren. Hasilnya sebuah tulisan yang berjudul Sarcopagus on Bali tahun 1954. Pada tahun 1963, ahli prasejarah putra Indonesia Drs. R.P. Soejono melakukan penggalian. Ini dilaksanakan secara berkelanjutan yaitu tahun 1973, 1974, 1984, 1985. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap benda-benda temuan yang berasal dari tepi pantai Teluk Gilimanuk, diduga lokasi Situs Gilimanuk merupakan sebuah perkampungan nelayan dari zaman perundagian di Bali. Di tempat ini sekarang berdiri sebuah museum.
Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang di Bali, kehidupan masyarakat ataupun penduduk Bali pada zaman prasejarah Bali dapat dibagi menjadi : Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, Masa bercocok tanam, dan Masa perundagian.
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
