Ratusan Kaur Desa Demo Kantor Bupati Gianyar
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Sebanyak 320 Kepala Urusan (Kaur) Desa se-Kabupaten Gianyar hari ini (21/12) menggelar aksi demo di kantor Bupati Gianyar. Mereka menuntut kenaikan upah dan diangkat sebagai PNS.
Dalam aksi demonya, para Kaur Desa ini menyampaikan tiga tuntutan diantaranya upah kerja dinaikkan, mendapatkan program jaminan sosial dan tenaga kerja ( Jamsostek), serta diangkat menjadi PNS, sama dengan Sekdes (Sekretaris Desa).
" Kami sudah 5 kali mendatangi kantor Bupati, namun aspirasi kami tak pernah mendapatkan tindaklanjut, " kata Dewa Nyoman Alit, koordinator Kaur Desa.
Nyoman Alit menambahkan, pihaknya sangat kecewa karena sejak tahun 2008 gajinya tak pernah dinaikkan.
" Sejak tahun 2008 kami mendapatkan upah Rp 1.110.000. Kami semua menginginkan kenaikan yang layak sebesar Rp1.750.000, " jelas Nyoman Alit.
Dalam aksi demo ratusan kaur tak bisa menemui Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, karena Bupati asal Puri Ubud ini sedang ada tugas ke luar kota.
Para pendemo ini hanya bisa bertemu dengan Sekkab Gianyar, Tjokorda Putra Nindia di ruang sidang Bupati Gianyar.
" Kami akan perjuangkan aspirasi para Kaur ini, cuman kami tak berani menjanjikan kapan akan terpenuhi, " ucap pria asal Puri Peliatan, Ubud ini.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Sekkab Gianyar, para pendemo langsung mendatangi gedung DPRD Gianyar.
Di gedung wakil rakyat ini, para pendemo diterima di ruang sidang DPRD. Lagi-lagi para pendemo tak bisa bertemu dengan Ketua DPRD Gianyar, I Made Mahayastra. Mereka diterima oleh Wakil Ketua DPRD yakni I Made Togog dari Partai Golkar dan I Ketut Jata dari partai Demokrat.
" Sekecil apapun kita akan perjuangkan aspirasi rakyat, namun dalam memperjuangkan aspirasi ada mekanisme yang mesti dilalui, tak bisa cepat-cepat, " ungkapnya.
Reporter: bbn/art
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
