Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Kunjungan Turis ke Goa Lawah Stabil
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Saat kasus flu A H1N1 atau yang lebih dikenal sebagai flu babi meluas di berbagai negara, kunjungan wisatawan ke Bali masih relatif normal. Salah satu obyek wisata yang belum terpengaruh kasus flu babi adalah obyek wisata Pura Goa Lawah di Klungkung.
Sebagai daerah tujuan wisata, Bali dikenal sebagai pulau seribu pura. Salah satu pura besar yang ada di Bali adalah pura Goa Lawah. Pura ini memiliki keunikan tersendiri karena di dalamnya terdapat sebuah gua yang dihuni ribuan ekor kelelawar.
Pura yang dibangun pada abad ke-11 masehi ini terletak di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, 49 kilometer arah timur Kota Denpasar. Dalam Bahasa Bali, goa lawah berarti gua yang dihuni kelelawar.
Untuk bisa masuk ke pura yang dibuat oleh Mpu Kuturan ini, pengunjung domestik maupun mancanegara dikenakan tiket masuk sebesar Rp 6000. Sebelum masuk ke areal pura seluas dua hektar ini, setiap pengunjung wajib mengenakan kamben atau sarung khas Bali.
Bagian yang paling menarik di obyek wisata ini adalah sebuah gua, yang terletak di bagian paling dalam kompleks pura. Di gua yang konon tembus ke Gunung Agung ini, para pengunjung dapat melihat aktivitas ribuan kelelawar dan juga sejumlah ular phyton yang hidup berdampingan.
Pasca merebaknya kasus flu babi di berbagai belahan negara, kunjungan wisatawan dometik maupun asing ke tempat ini relatif normal.“Pada hari biasa, kunjungan wisatawan ke obyek wisata ini mencapai seratus orang per hari. Sementara di hari libur, kunjungan wisatawan ke tempat ini meningkat tiga hingga empat kali lipat. Turis asing yang datang kebanyakan dari Eropa,†jelas pengelola obyek wisata Goa Lawah, Putu Juliadi kepada beritabali.com.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3241 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
