Pelajar Aussie Dicabuli Karyawan Panti Pijat
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Seorang pelajar putri Australia berinisial LWL, berusia 12 tahun, menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan karyawan massage atau panti pijat di Kuta, I Putu Arta Jaya (23).
Kejadian pelecehan seksual itu terjadi pada Senin (08/12) malam di Beach Spa di Jalan Pantai Kuta. Korban disuruh telanjang bulat, payudara serta kemaluan korban kemudian diobok-obok pelaku berkali-kali.
Disebutkan, korban yang tinggal di Perth Australia itu datang ke Massage Beach Spa terletak di Jalan Pantai Kuta, sekitar pukul 20.00 Wita. Korban datang ke sana khusus untuk memijat badannya yang pegal-pegal.
Pelajar yang menginap di Hotel Kuta Seaview kamar 135 Kuta ini, dipijat oleh I Putu Arta Jaya. Tak lama di dalam kamar spesial pijat, korban disuruh membuka membuka baju dan hanya tinggal celana dalam.
Korban yakin, pijatan yang dilakukan I Putu Arta Jaya, manjur dan tubuhnya bakal segar bugar.
Di kala memijat, I Putu Arta Jaya membuka celana dalam korban. Walhasil, tubuh korban telanjang bulat di depan lelaki asal Dusun Kaja Kangin Desa Tegak Klungkung itu.
Mungkin, terpengaruh melihat aura korban yang mulus, karyawan spa ini mulai memijat dengan menambahkan rangsangan demi rangsangan. Akhirnya, korban seperti terhipnotis.
Melihat korban terangsang, I Putu Arta Jaya nekad memasukkan jari tangannya ke kemaluan korban. Dalam laporan korban ke polisi, tercatat tiga kali kemaluan korban diobok-obok oleh jemari bejat pelaku.
“Korban mengaku kemaluannya sakit,beber petugas Poltabes Denpasar, Minggu (14/12).
Tak hanya itu, pada pijatan tubuh bagian depan, I Putu Arta Jaya bernafsu meremas payudara korban sebanyak tiga kali. Sangat mengherankan, korban tetap berdiam diri. Hingga akhirnya, merasa dilecehkan, korban melaporkannya ke polisi.
Meski kejadiannya pada Senin (08/12), korban baru melaporkannya, pada Jumat (12/12) malam ke Poltabes Denpasar.
Reporter: bbn/bgl
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
