Ratusan Pohon Kelapa di Gilimanuk Mati Total

Gilimanuk

Minggu, 26 Oktober 2008, 21:40 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Ratusan pohon kelapa yang ditanam pada areal seluas 2 hektar yang berlokasi di Lingkungan Penginuman, Gilimanuk mati total. Pohon kelapa yang ditanam di lokasi bekar gusuran 74 KK diduga mati karena tekstur tanah di tempat tersebut tidak cocok.

 


Dari pantauan Beritabali.com, Minggu (26/10) ratusan pohon kelapa yang ditanam dalam kondisi sudah besar tersebut tampak kering lalu secara perlahan semuanya mati karena kekeringan. Akhirnya lahan di barat gelung kori tersebut kini berubah menjadi rimbunan semak-semak serta tempat pembuangan sampah.


"Kami tidak tahu lahan ini akan jadi apa nantinya. Banyak rencana yang saya dengar tapi semuanya belum jelas, sekarang kok malah menjadi rimbunan semak dan tempat pembuangan sampah," ujar seorang warga.

 


Menurutnya, kalau kondisi ini dibiarkan berlama-lama tentunya akan sangat merusak pemandangan. "Gelung Kori sudah ditata dan tampak indah, tetapi keindahannya menjadi ternoda karena lahan yang dipenuhi semak dan sampah ini," tambahnya.


Lurah Gilimanuk, I Ketut Eko Susilo, ketika dikonfirmasi mengatakan matinya semua pohon kelapa yang ditanam di lahan itu karena tekstur tanahnya tidak cocok. "Tanah Gilimanuk berpasir sehingga tidak bisa menyimpan air, sehingga kelapa itu menjadi kekeringan dan mati," ujarnya.

 


Wabup Jembrana, I Putu Artha, mengatakan Pemkab Jembrana masih membuka pintu lebar-lebar untuk investor yang ingin memanfaatkan lahan itu terutama untuk membangun sarana penunjang pariwisata. Karena selama ini, sarana penunjang pariwisata seperti hotel yang representatif sangat minim di Jembrana.


"Potensi wisata laut di Gilimanuk cukup besar, namun karena tidak ada hotel yang memadai, para tamu asing yang datang untuk menyelam lebih memilih menginap di Singaraja," pungkasnya. 

 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami