Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comMuncul Bayangan Manusia Tanpa Kepala
Bangli
BERITABALI.COM, BANGLI.
Suasana hiruk pikuk disertai sorak sorai para siswa yang menonton pertandingan Futsal Putri dalam rangka menyambut HUT ke-44 SMAN 1 Bangli mendadak terhenti, pasalnya beberapa orang siswa mengalami kesurupan.
Empat orang siswi yakni Putu Diah Utari, Dewa Ayu Setia Dewi, Sang Ayu Komang Opang dan Putu Dian tiba-tiba menjerit histeris saat menonton pertandingan Futsal yang digelar di halaman sekolah setempat, Senin (20/10). Tentu situasi tersebut membuat para guru dan siswa yang lainnya panik.
Menurut informasi di SMAN 1 Bangli, sekolah menyelenggarakan pertandingan futsal serangkaian dengan penyambutan HUT ke 44 SMAN 1 Bangli. Pertandingan ditonton hampir seluruh siswa
setempat. Nah, pada saat bersamaan, seorang siswi Putu Diah Utari kelas 10 mengambil gambar kegiatan melalui Kamera HP miliknya. “Tanpa diduga Putu Diah langsung berteriak histeris sambil berguling-guling di tanah†ujar beberpa guru setempat.
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Bangli, I Wayan Darsana, S.Pd., M.Si mengatakan, saat Putu Diah Utari berupaya mengabadikan pertandingan dengan Kamera HP miliknya. Saat itu, dia mengaku melihat sesok bayangan putih dan tubuh manusia yang tanpa kepala. Kejadian itu membuat Utari takut dan menjerit histeris.
Dalam hitungan sekejap siswi lainnya satu persatu menangis (menangis kerauhan). Suasanapun menjadi mendadak geger. “Siswa dan guru berupaya mengamankan siswa dengan membawanya ke ruang guru,â€terangnya.
Pihak sekolah kemudian mendatangkan pemangku sekolah yakni IB. Mangku Teja untuk menangani kerauhan dimaksud. Setelah menghaturkan sesaji, Mangku Teja lantas memercikan tirta kepada siswi tersebut. Siswa baru sadar setelah beberapa menit menyusul dipercikinya tirta oleh pemangku. Merekapun kemudian dipandu untuk sembahyang di Padmasana sekolah.
Sementara IB. Mangku Teja kepada wartawan mengatakan siswa yang kerauhan tersebut hanya bisa bilang takut dan menangis. Kondisi ini bisa terjadi lantaran pertandingan berlangsung hingga jam 12.00 wita. Dimana, saat-saat tersebut adalah waktu bagi mahluk halus maupun unen-unen sesuhunan untuk bepergian (ngunya).
“Mungkin saja unen-unen sesuhunan datang untuk melihat-lihat umatnya. Apalagi malam sebelumnya, Ida Bhatara di Pura Dalem Penunggekan beberapa meter sebelah timur sekolah baru kasineb,â€jelasnya.
Sementara Kepala Sekolah kembali menambahkan, berkaitan dengan itu pihaknya bakal melakukan ritual upacara. Sementara untuk pecaruan akan dilakukan setelah proses pembangunan gedung selesai. (bgs)
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
