Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Pertamina Tegur SPBU di Renon

Rabu, 14 Mei 2008, 21:23 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gara-gara memasang tulisan permakluman ‘Penerimaan BBM Berkurang’, sebuah SPBU di kawasan Renon mendapat teguran dari Pertamina. “Sudah saya tegur pengelolanya,” tandas Wira Penjualan PT Pertamina Denpasar, Putut Adrianto, Rabu (14/5) saat dikonfirmasi soal pengumuman permakluman yang dipasang SPBU tersebut. Menurut Putut, dengan terpasangnya tulisan tersebut memberi kesan seolah-olah Pertamina mengurangi jatah pengiriman BBM ke SPBU tersebut.

Padahal sejatinya yang terjadi, kata Putut, adalah daya tampung SPBU tersebut berkurang karena saat ini beberapa bagian bangunannya sedang diperbaiki. Jadi, pasokan BBM ke tempat itu tetap normal sesuai realisasi kebutuhan masyarakat. Saat ditanya, apakah di Bali sudah ada kebijakan tentang pembatasan dalam pembelian BBM di SPBU, menurut Putut tidak ada. Termasuk penyaluran BBM saat ini sudah melebihi dari kondisi normal, yakni mencapai 1.750 kiloliter (KL) per harinya.

Apa yang dikatakan Putut sesuai dengan yang didapat di lapangan. Seperti yang dikatakan Made Marsi, petugas di SPBU jalan Cokroaminoto, bahwa tidak ada pembatasan pembelian dari konsumen. Permintaan isi penuh tangki kendaraan yang dibawa konsumen tetap dilayaninya. Namun, pembelian yang menggunakan alat tambahan seperti jerigen ditolak dengan tegas. “Kami tegas tidak melayani pembelian yang membawa jeriken,” ujar Marsi. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami