Hujan Deras, Longsor Mengancam
BERITABALI.COM, BULELENG.
Kawasan hutan konservasi di Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada dan Desa Gobleg Kecamatan Banjar telah beralih fungsi, lahan milik masyarakat setempat yang awalnya ditanam Kopi telah habis ditebang digantikan dengan tanaman Bunga Pecah Seribu. “Kopi sudah tidak menjamin lagi perekonomian masyarakat disini, panen setahun, begitu menjual harga turun, bagaimana kami bisa hidup, sehingga banyak ditebang dan digantikan dengan menanam Bunga Pecah Seribu yang lebih menjanjikan, sebab panennya bisa sehari dan bisa mencukupi untuk makan” ungkap Wayan Darta salah seorang petani bunga pecah seribu, di kawasan Wanagiri.
Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam mengembalikan kawasan hutan konservasi tersebut mengalami kendala. Dimana sebagian besar lahan yang beralih fungsi tersebut merupakan lahan milik pribadi. "Keinginan untuk mengembalikan lahan tersebut memamng ada, hanya saja terbentur dengan status lahan yang merupakan milik para petani, kalau begini kondisinya, hujan deras selama 4 jam saja, saya yakin pasti akan longsor,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Buleleng, Komang Gede Yasa.
Kekawatiran longsor tersebut, karena tanaman bunga pecah seribu tidak mampu berfungsi sebagai konservasi atau penahan air, sehingga dapat mengerus tanah, sedangkan lahan yang dialih fungsikan itu merupakan kawasan dengan kemiringan sangat curam. Sementara, terobosan yang sudah diupayakan adalah membentuk lahan percontohan di sekitar kawasan itu, dengan pola terasering berupa pohon Kopi, Sengon dan bunga pecah seribu, “ini akan ada manfaatnya. sengon bisa sebagai pakan ternak, kopi bisa dijual, disamping sebagai konservasi dan bunga pecah seribu, dapat dijadikan sebagai penghasilan tiap hari,” ujar Kadishutbun Komang Gede Yasa.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
