Lagi, Rumah Anggota Gangster Diobok-obok
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Polisi tidak berhenti menyatroni rumah para pentolan preman di Denpasar. Hari ini, Kamis (28/02), dua rumah di Jalan Bedahulu dan Jalan Pulau Buru, digeledah polisi. Meski gagal menangkap Anton dan Arya Bayu (pemilik rumah, red) petugas menyita puluhan butir peluru, alat peredam, dan senjata tajam (sajam) berbagai jenis.
Tim gabungan Polda–Poltabes–Brimob–Densus 88 dibekali senjata api laras panjang dan anjing pelacak, berpencar menggerebek rumah Anton di Jalan Bedahulu Denpasar dan rumah Arya Bayu di Jalan Pulau Buruh Banjar Pekambingan Denpasar.
Di rumah Anton, petugas yang dipimpin Kasatreskrim Poltabes Kompol Rendra Redita, mengalami kesulitan karena yang bersangkutan keburu kabur. Dari rumah Anton, petugas menemukan 2 senjata tajam yang kini diamankan di Mapolda Bali. Menurut Kabid Humas Polda Bali Kombes Reniban, 2 senjata tajam ditemukan di bawah tempat tidur dan lemari. “Pemilik rumah masih diburu. Yang diamankan hanya dua senjata tajam,” ucapnya.
Terpisah dari penggerebekan di rumah Anton, tim Polda Bali menyasar rumah Arya Bayu di jalan Pulau Buru Pekambingan Denpasar. Penggerebekan hasilnya sama, Arya Bayu tidak di rumah. Polisi tidak terpaku ada tidaknya Arya Bayu di rumah. Yang penting petugas terus melakukan penggeledahan, berbekal surat penggeledahan yang ditanda-tangani langsung Direktur Reserse Kriminal Polda Bali Kombes Pol Drs. Wilmar Marpaung.
Sejumlah kamar, termasuk kamar mandi, tempat tidur, di obok-obok petugas. Jumlah barang bukti yang diamankan cukup banyak. Berupa 1 buah tombak trisula, 1 parang, 1 alat peredam, 2 samurai panjang dan pendek, peluru Kaliber 38 berjumlah 50 butir (jenis revolver), potongan besi, kapak besar, alat kokang senpi (jenis cis), 2 helm, 1 clurit, 1 zebo, kaos oblong, 1 unit HP Nokia.
Menurut Kombes Reniban, dalam hal penggeledahan, tanpa saksi polisi tidak bisa menggeledah. Sehingga polisi memanggil 3 saksi dari warga setempat termasuk istri Arya Bayu. Barang bukti yang ditemukan di rumah pentolan preman itu, masih diselidiki. Pihak kepolisian masih mengejar, pentolan preman lainnya diantaranya Dewa Saraf (sebelumnya berinisial DS).
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
