Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Kapolda : Pecalang Jangan

Selasa, 26 Februari 2008, 21:46 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Persiapan matang menjelang perayaan hari raya Nyepi, telah dilakukan. Ribuan polisi akan dikerahkan dalam perayaan Tahun Baru Caka 1930 yang jatuh pada tanggal 7 Maret nanti. Bagi pecalang, diharapkan tidak over acting dan menyampaikan secara santun, apabila menemukan pendatang baru yang tidak mengerti budaya Bali (Nyepi, Red).

Demikian solusi yang diusulkan dalam pertemuan di Mapolda. Hadir dalam pertemuan, Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko, Wakapolda Bali Brigjend Pol Andi Chaerudin, kalangan Muspida dan Majelis Desa Pakraman wilayah Kabupaten dan Kodya Madya.

Pertemuan yang berlangsung lebih kurang dua jam itu menghasilkan poin-poin tertentu dalam pelaksaan hari raya Nyepi. Disebutkan, ada beberapa langkah pengamanan yang harus dipatuhi selama perayaan dari mulai Pengerupukan hingga Nyepi.

Setidaknya, bagi umat Kristiani yang merayakan Paskah diundurkan dan sholat Jumat tetap berjalan. Dengan catatan, pada waktu shalat Jumat, diharapkan tidak mengeraskan suara microphone.Sejumlah perwakilan dari Majelis Desa Pakraman juga menyetujui keberadaan polisi menjadi pecalang. Diharapkan dengan cara seperti ini (polisi jadi pecalang, Red), keamanan pada hari raya Nyepi benar-benar terjamin.

Usulan ini disambut antusiasme Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko.

Disela-sela konsolidasi pelaksanaan Nyepi, Kapolda mengatakan, pihak kepolisian akan menerjunkan 1600 personil. Ribuan personel akan melaksanakan pengamanan sebelum hari raya Nyepi (pengerupukan) dibantu Satpol PP yang akan mendata identitas penduduk.

Kapolda menerangkan, bagi anggota polisi yang merayakan Nyepi di kampungnya masing-masing, sebaiknya ikut melakukan pengamanan sebagai krama setempat.

“Polisi jadi pecalang saya setuju. Bagi anggota polisi yang kumpul dengan keluarga di kampung, sebaiknya ikut melakukan pengamanan sebagai krama yang melaksanakan tugas pecalang,” tegasnya. Kapolda juga mengharapkan, bagi para pecalang yang bertugas tidak galak-galak dan over acting.

 

Apabila menemukan umat lain yang tidak memahami budaya Nyepi, sebaiknya ditegur dengan santun. Memberikan kesempatan pada umat lain untuk mengerti dan tidak mengulangi hal serupa. Begitu pula dengan pawai ogoh-ogoh. Kalau tahun lalu jumlah ogoh-ogoh mencapai 2604, tahun ini membengkak menjadi 3110. Ini sangat krusial, melihat jumlah ogoh-ogoh lebih banyak dari desa pakraman.

Dalam pertemuan, disepakati pengarak ogoh-ogoh dilarang membawa keris dan tidak mabuk-mabukkan. Dampak yang ditimbulkan akibat mabuk-mabukkan, bisa berbuat anarkis.Kepolisian, menurut Kapolda, akan terus meningkatkan razia minuman keras. Ditegaskannya, sejumlah Polres dan Poltabes segera melaporkan hasil razia tanggal 3 Maret nanti.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami