PHRI Harapkan Listrik di Bali Segera Normal
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Wakil Ketua PHRI Bali, Perry Markus berharap kondisi kelistrikan PLN di Bali tidak berlama-lama dalam kondisi darurat. Pasalnya, jika kalangan hotel menggunakan mesin generator, maka biaya operasional yang dikeluarkan akan lebih tinggi.
“Dalam satu minggu ke depan, kami masih kuat. Tapi kalau lebih dari seminggu, jelas kami dari kalangan pengelola hotel merasa beban lebih berat karena biaya listrik bertenaga generataor lebih mahal,” ujar Perry.
Di sela-sela acara penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bali Tourism Board (BTB) dengan 14 instansi pemerintah dan asosiasi pendukung pariwisata terkait pembuatan website ‘www.balitourismboard.org’, di Sanur Jumat (22/2).
Menurut Perry, penggunaan listrik dengan genset lebih mahal karena bahan bakar minyak (BBM) solar yang dibelinya adalah kategori industri yang tanpa subsidi, yakni hampir mencapai Rp 7.000/liter. Dalam hitung-hitungan harga, biaya penggunaan listrik dengan mesin genset bisa dua kali lipat dibanding dengan listrik PLN.
Untuk itulah, pihaknya dari kalangan pengelola hotel khususnya hotel berbintang sangat berharap agar pemadaman listrik dari PLN tidak sampai berkepanjangan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau anggotanya agar bisa menghemat listrik, tetapi tanpa mengurangi kepentingan.
Reporter: bbn/sss
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
