Obok-obok Pohon
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ledakan granat yang terjadi di Jalan Kebo Iwo Denpasar, mendapat perhatian Mabes Polri. Dua petugas Brimob Mabes, spesialis bahan peledak, diterjunkan ke Bali. Mereka, mulai bekerja, Senin (18/2) dibantu tim Labfor, guna mencari ulang serpihan granat.
Tim Labfor dipimpin AKBP Yani bersama 6 anggotanya mendatangi TKP Jalan Ahmad Yani Denpasar, 10 meter dari perempatan traffic light Kebo Iwo, Gatsu Barat sekitar pukul 13.45 Wita. Anggota Brimob Mabes juga turun, tapi hanya satu orang, sedangkan temannya masih terlihat di sebuah warung internet (warnet).
Tujuan kedatangan tim Labfor, adalah mencari ulang serpihan granat diseputaran lokasi. Tidak ketinggalan pohon jepun Bali (Kamboja Bali, red) yang menjadi sasaran peledakan.Terlihat petugas tampak sibuk mengupas kedalaman kayu untuk menemukan serpihan.
“Nah ini dia dapat, serpihan ini pemukulnya pak,” teriak seorang anggota Labfor ke rekannya sambil menunjukkan serpihan kecil mirip battery jam tangan.
Petugas belum puas dengan hasil itu. Kayu jepun kembali diobok-obok, satu persatu dahan besar dicungkil untuk mendapatkan serpihan. Dalam suatu kesempatan serpihan lain juga ditemukan, itu pun dalam bentuk kecil.“Kalau ini (serpihan kecil, red) masuk ke darah korban berbahaya sekali,” ujar AKBP Yani.
Selain mencari serpihan di kayu Jepun, tim Labfor juga mengecek serpihan di dalam bengkel Speed Bali, milik Sugeng. Tapi menurut Sugeng, serpihan sudah diambil petugas lain untuk diselidiki.
Kepada awak media, Sugeng mengatakan, sebelum peledakan sekitar pukul 21.00 Wita dia sudah tidur. Padahal, biasanya, malam itu, dia masih mengobrol di depan bengkel.
Saksi kaget setelah mendengar ledakan. Saking takutnya, saksi tidak keluar, dia berdiam saja didalam bengkel. Korban merasa aman, setelah petugas intel dan Densus mendatangai bengkel.“Ada anak tetangga belakang umur 5 tahun perutnya keram mendengar ledakan,” paparnya.
Sugeng mengakui, suara ledakan terdengar dashyat. Serpihannya berpencar ke segala penjuru, bahkan beberapa serpihan menembus ke plafon bengkel. Sedianya, warga yang berada di depan TKP, juga merasakan serpihan jatuh genteng rumahnya. Serpihan itu saat jatuh, kata warga, mirip hujan deras.
Sugeng mengaku, rolling door di bengkel kerjanya, terdapat 57 lubang. Itu diketahui setelah salah seorang tim labfor memberitahukannya ke saksi asal Pulau Jawa itu.
Reporter: bbn/bgl
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
