Satu Nyawa Korban Dihargai Rp 2,5 Juta

Amlapura

Rabu, 30 Januari 2008, 22:00 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Biadab. Barangkali itulah kata yang paling tepat untuk ditujukan kepada Gede Suaka, dukun yang membunuh Aiptu Komang Alit Srinata beserta istri dan 2 anaknya. Keempat nyawa manusia ini melayang hanya karena sang dukun ingin memiliki uang korban sebesar Rp 10 juta. 

Tersangka Gede Suaka hari ini sudah mulai menghuni ruang tahanan Polres Karangsem. Ia dibekuk jajaran Reskrim Polres Karangasem, di rumahnya di Buleleng tanpa perlawanan.Menurut Kapolres Karangasem, AKBP Istiyono, tersangka ditangkap berdasar keterangan saksi yang membeberkan ciri-ciri pelaku secara rinci. Berdasar keterangan saksi itulah, dukun yang juga residivis curanmor ini dibekuk.


Dari keterangan tersangka diketahui antara tersangka dan pelaku sebenarnya sudah terjalin hubungan yang cukup erat. Tersangka sebelumnya sudah sering mengobati penyakit salah seorang anak korban, dengan ilmu pengobatan alternatif yang dimilikinya.

 


 

Namun, entah setan apa yang melintas di kepala tersangka, sehingga tega menghabisi Aiptu Komang Alit Srinata dan 3 anggota keluarganya. Korban diracun dengan potasium atau portas, yang sering digunakan untuk meracun ikan.

Tersangka meracik racun di rumahnya di Buleleng. Racun yang telah diracik kemudian dibawa ke rumah korban untuk dicampur ke dalam minuman kopi dan sayuran. Setelah korban tewas, tersangka kemudian mengambil uang korban sebesar Rp 10 juta dari hasil penjualan cengkeh, sepasang giwang emas, dan juga handphone, jelas Istiyono kepada wartawan hari ini.

Perbuatan sadis tersangka yang telah menghabisi 4 nyawa manusia jelas merupakan perbuatan biadab dan juga telah mencoreng citra dunia perdukunan. Atas perbuatannya ini, tersangka diancam pasal 339 dan 340 KUHP dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.

Jenazah Aiptu Komang Alit Srinata dan istrinya Kadek Suti ditemukan tewas di rumahnya oleh keponakannya Luh Sriati, Sabtu (26/01) lalu. Sementara anak kandung korban Kadek Sugita dan anak angkat korban Gede Sujana, juga ditemukan tewas di sebuah kandang babi, 200 meter dari rumah korban, di Banjar Gamongan, Desa Tiing Tali, Kecamatan Abang, Karangasem.Saat ditemukan, di sekitar jenazah korban terdapat gelas berisi cairan kopi yang sudah mengering. (gus)

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami