Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Pengawas Diknas Buleleng Dilaporkan ke Polisi

Singaraja

Senin, 21 Januari 2008, 21:07 WITA Follow
Beritabali.com

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Oknum pengawas pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng terpaksa berurusan dengan polisi, setelah Senin (21/1) pagi dilaporkan mengambil secara paksa atau melakukan perampasan anak dari tangan ibunya di tempat permainan Hardys Singaraja

Perbuatan oknum Pengawas pada Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Ketut Mendra di lokasi permainan anak-anak di lantai empat Hardys Singaraja kontan membuat kaget sejumlah pengunjung. Bersama Komang Susila Ardika, Luh Semining dan Putu Nuraga mengambil paksa Putu Febrian dari tangan ibunya Emi Rubiyanti.


Perwira Humas Polres Buleleng, Kompol. Khaidar Latief mengungkapkan, pelaku Ketut Mendra yang Mantan Kepala SMA Negeri 2 Singaraja nekat mengambil paksa cucunya dari tangan menantunya sendiri.“Dibantu oleh tiga pelaku lainnya, korban Emi Rubiyanti dipegang sehingga tidak bisa menyelamatkan Putu Febrian dan langsung dibawa kabur pelaku,“ ungkapnya.

“Motif pengambilan paksa seorang anak dari tangan ibunya itu masih dalam penyelidikan dan penyidikan polisi. Sementara, tiga pelaku lainnya Komang Susila Ardika, Luh Semining dan Putu Nuraga bisa dijerat sebagai tersangka, lantaran ikut membantu aksi yang dilakukan Ketut Mendra,“ papar Khaidar Latief.

 



Emi Rubiyanti yang tidak lain dari menantu pelaku Ketut Mendra sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan mertuanya itu. Apalagi sang mertua selaku mantan pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng menerapkan praktek penculikan dengan mengambil paksa cucunya sendiri.

“Saya tidak rela anak saya diambil paksa seperti itu,“ ungkapnya dihadapan penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, PPA Sat Reskrim Polres Buleleng.

Sementara dari informasi pihak keluarga pelaku menyebutkan, Emi Rubiyanti ditinggal suaminya bekerja pada perusahaan Kapal Pesiar di luar negeri. Lantaran tidak akur dengan mertua dan berpindah kepercayaan, pihak keluarga merasa keberatan dan takut Putu Febrian yang masih berumur tiga tahun itu dibawa kabur oleh Emi Rubiyanti, sehingga para pelaku nekat mengambil paksa Putu Febrian dari tangan ibunya. (sas)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami