2 Security Deejay Café Kuta Tewas
BERITABALI.COM, BADUNG.
Perayaan malam tahun baru di Kuta Bali ternoda oleh kasus pembunuhan sadis. 2 security Deejay Café kuta tewas setelah dibantai sekelompok orang bersenjata parang dan pisau, yang marah karena tidak diijinkan masuk cafe secara gratis. Kedua korban tewas dengan banyak luka bacokan di tubuhnya.
Sadis. Barangkali itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan aksi pembunuhan di Deejay Café pagi ini. 2 Security Deejay Café, Wayan Suparta (Kayun) dan Ketut Mustiada (Budi) tewas di awal tahun, setelah tubuh mereka dibantai dengan senjata tajam.
Suasana duka tampak menyelimuti keluarga dan rekan kedua korban, di ruang jenazah RSUP Sanglah Denpasar. Mereka berduka karena orang yang mereka cintai tewas saat sedang menjalankan tugas sebagai tenaga security di Deejay Café.Kedua korban tewas dengan beberapa luka bacokan di bagian tubuh dan kepala. Akibat luka yang parah, kedua korban tewas di tempat, di sebuah gang, arah selatan Deejay Café.
Kedua korban dibantai oleh sekelompok orang sekitar pukul 8.30 WITA pagi ini, saat mengamankan perayaan tahun baru. Kedua korban tewas dan 2 security lainnya dikeroyok oleh 10 orang pengunjung. Penyebabnya mungkin karena kesalahpahaman,” jelas AKBP Gede Alit Widana, Wakapoltabes Denpasar.
Dari lokasi pembunuhan, polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti yang dipakai untuk melakukan pembunuhan. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain pedang, pisau kecil, potongan kursi, dan batako berlumur darah korban.
Polisi mengaku sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan sadis ini. Para pelaku hingga kini masih dalam pengejaran petugas Poltabes Denpasar.Selain mengakibatkan 2 security terbunuh, aksi brutal di awal tahun ini juga mengakibatkan seorang security Deejay Café luka parah terkena sabetan senjata tajam. Security ini kini masih dirawat di Instalasi Rawat Darurat RSUP Sanglah Denpasar.
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
