Kunjungan SBY ke Bali Disambut Bencana
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (11/11), disambut angin Puting Beliung. Angin berkekuatan dashyat itu menyerang wilayah Gianyar dan Denpasar serta merta menghancurkan ratusan rumah warga, pura, pelinggih dan melukai belasan warga.
Di Denpasar, musibah itu menewaskan seorang pengendara sepeda motor yang melintas didepan Satelindo Jalan Gatsu Barat Denpasar.
Sejauh ini, di kawasan Kabupaten Gianyar tercatat, 118 rumah rusak menyusul musibah angin Puting Beliung yang datang diawali dengan hujan dan disusul petir. Kerusakan berat menimpa rumah, tempat ibadah, dan tembok penyengker.
Dua desa yang menjadi sasaran Puting Beliung berada di Desa Ketewel dan Batu Bulan terdiri dari 7 banjar yakni Kubur, Gumicik, Manyar, Puseh, Tengah, Pamesan, Tangkeban. Selain itu kerusakan juga terlihat disepanjang Jalan Bay Pass Ida Bagus Mantra.
Hingga sore hari, korban dari amukan Puting Beliung teridentifikasi 22 korban yang keseluruhan mengalami luka ringan dan dirawat di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat. Kini, mereka telah pulang ke rumahnya masing-masing.
Di Denpasar, korban tewas dalam musibah angin Puting Beliung adalah Made Wijana (39), tinggal di Jalan Patih Nambi Utara Gang IV/11 Denpasar. Saat angin Puting Beliung datang disertai hujan lebat sekitar pukul 05.30 Wita, korban melintas di depan Satelindo Jalan Gatsu Barat Denpasar, dengan mengendarai sepeda motor Supra DK 3598 XZ. Tragisnya, korban tewas seketika setelah tertimpa pohon besar, tepat didepan toko Aki. Sementara motor korban, ringsek.
Selain menewaskan warga, angin Puting Beliung yang muncul pada saat warga tertidur lelap, juga merusak kawasan Jalan Gunung Andakasa. Puluhan rumah rusak dan hancur. Termasuk rumah pribadi, kos-kosan dan gudang kargo.
Kami kira angin biasa ternyata anginnya dashyat sekali. Satu rumah bedeng disekitar sini terangkat naik,beber warga.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
