The next-generation blog, news, and magazine theme for you to start sharing your stories today!
Save on Premium Membership
Get the insights report trusted by experts around the globe. Become a Member Today!
View pricing plansNew York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comJoop Ave Kritik Bidang Humas Indonesia
BERITABALI.COM, BADUNG.
Mantan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel), Joop Ave mengritik sistem kehumasan di Indonesia baik itu di pemerintahan pusat maupun yang ada di pemerintahan daerah, yang dinilai tidak fokus serta penanganannya main-main.
Dia contohkan, seperti yang banyak dijumpai di departemen pusat maupun pemerintahan di daerah. Yakni, bagian bidang humas (hubungan masyarakat) masih banyak yang digabung dengan bagian protokol.
"Apa hubungannya (humas dan protokol, red.)? Ini bukan mainan, bukan hobi, tapi ini serius," ujarnya usai tampil sebagai keynote address pada Konferensi Regional International Public Relation Association (IPRA) 2007 di hotel Ayodya Nusa Dua, Rabu (5/9).
Menurut Joop yang kini kerap tampil sebagai pembicara di berbagai seminar, tugas bagian kehumasan saat ini masih sering ditangani setengah hati, dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai."Kehumasan di departemen sering ditangani "tangan kiri", yang latar belakang pendidikannya tak sesuai dengan bidangnya, " ujarnya.
Dulu, ketika menjabat Dirjen Deparpostel, Joop mengaku pernah mengeluarkan tenaga humas,
dan menyuruhnya kuliah di jurusan komunikasi Universitas Indonesia (UI)."Dan, ketika saya jadi menteri, saya punya tenaga humas seorang doktor komunikasi. Ini bukan urusan main-main, karena bidang ini memang penting," tandas Joop.
Konferensi IPRA pertama di Indonesia ini diikuti 200 peserta perwakilan dari 21 negara. Tujuannya untuk mengembalikan kepercayaan publik internasional terhadap Indonesia.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
