Museum Rudana Pamerkan Karya Master Indonesia
Ubud
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Serangkaian peringatan hari ulang tahunnya ke-12, Museum Rudana menampilkan karya delapan master seni rupa Indonesia, yakni Made Wianta, Nyoman Erawan, Srihadi Sudarsono, Sunaryo, Nyoman Gunarsa , Made Djirna, Made Budhiana dan Wayan Darmika.
Pemilik sekaligus pendiri museum, Nyoman Rudana mengatakan pameran ini merupakan penanda pencapaian prestasi seni rupa Indonesia dan mengantar kiprah para senimannya ke kancah seni rupa global.
Rudana yang juga dikenal sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Bali ini mengaku merasa terpanggil untuk menampilkan karya-karya para master Indonesia untuk mensejajarkan dengan seniman-seniman kelas dunia.
Terkait hal itu, Rudana terus mengupayakan berbagai cara, termasuk memperkuat jaringan museum antar negara. Tujuannya untuk pertukaran pameran agar lebih memperkenalkan karya seni rupa Indonesia di mata dunia.
“Kami sedang dan akan terus berusaha memperkuat jaringan museum antar negara,” ujar Rudana usai pembukaan pameran itu. Selain pameran lukisan juga ditampilkan pameran fotografi karya Anna Niblic Heggie ( Australia ), Sandra Phillips (Kanada), dan M. Bundhowi ( Indonesia ).
Pameran lukisan ini tergolong ‘istimewa’ dari sekian event yang pernah digelar di Bali. Pasalnya, karena salah satu karya Srihadi ada yang ditawarkan sampai Rp 5 miliar. Lukisan dengan warna dominan keunguan dan mengambil ikon budaya Borobudur itu berjajar dengan karya-karya modern yang dibandrol dengan kisaran harga ratusan juta Rupiah. (ana)
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
