70 % Meninggal Karena Salah Dalam Penanganan Pertama

Selasa, 29 Mei 2007, 13:15 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Korban kecelakaan hampir 70 % meninggal karena salah dalam penanganan pertama, demikian disampaikan Drs. Ida Bagus Udiana, Sekjen PMI saat memberikan ceramah dengan materi Kebencanaan pada Seminar, Talk Show dan Diskusi Peningkatan Wawasan Kebangsaan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, bertempat di Hotel Wito Denpasar, Senin (28/5).

Tujuan penyampaian materi kebencanaan ini adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai konsep-konsep dan tahapan dalam tanggap darurat dan memahami prinsip-prinsip dasar dalam tanggap darurat serta memahami code of conduct Kepalang Merahan.

Udiana juga menyampaikan bahwa Bencana adalah kerusakan yang serius akibat phenomena alam luar biasa dan/atau disebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan yang dampaknya melampaui kemampuan menusia sehingga untuk mengatasinya membutuhkan bantuan dari luar.

Kejadian bencana dapat dibedakan dalam beberapa jenis yaitu ; terjadi secara tiba-tiba (Sudden onset) dimana tidak ada petanda awal, tidak ada waktu untuk bersiap-siap menghadapinya, misalnya gempa bumi, tsunami. Terjadi secara perlahan (Slow onset) dimana terdapat petanda awal, kemudian menjadi situasi darurat, dan terakhir menjadi bencana, misalnya kekeringan, banjir, perselisihan sosial.

Para peserta seminar cukup antusias untuk mengetahui seluk beluk kebencanaan dan penanganannya atau tanggap darurat. Tanggap Darurat adalah serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul suatu peristiwa bencana, termasuk penilaian kerusakan, analisa kebutuhan (damage assessment and need analysis), penyaluran bantuan darurat upaya pertolongan dan pembersihan lokasi bencana.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/gus



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami