search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tolak Reklamasi, Musisi forBALI Gelar Konser Mini
Minggu, 8 September 2013, 21:12 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Kuta. Suara penolakan rencana reklamasi Teluk Tanjung Benoa seluas 838 Hektar terus digaungkan para musisi beberapa bulan belakangan ini. Setelah sukses merilis single dan klip berjudul “Bali Tolak Reklamasi” beberapa waktu lalu, kini musisi yang tergabung dalam gerakan ForBALI (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi) menggelar satu acara rutin bertajuk “Mini Konser #1 Bali Tolak Reklamasi” yang diadakan Jumat (6/9/2013) malam lalu di Twice Bar, Poppies II, Kuta.

Malam itu, bar yang terletak di pusat keramaian Kuta, dipenuhi pengunjung. Menariknya selain menyaksikan band idolanya tampil, para pengunjung juga memberikan dukungan terhadap gerakan ForBALI melalui penandatanganan petisi yang secara garis besar menyatakan menolak dengan tegas rencana reklamasi. Tiga band tampil dalam gelaran perdana tersebut yakni Steel bone Rigid, The Bullhead, dan Devildice.

Gerombolan anak muda yang menggusung rock’n roll style Steel Bone Rigid mengawali aksinya dengan meluncurkan sejumlah lagu seperti Pussy Like Cheese, good, Dibelai, Show Me what You’ve God dan TNT milik band lawas AC/DC. Kemudian panggung kembali dipanaskan dengan tampilnya grup punk rock, The Bullhead melantunkan beberapa lagu hits yang diambil dari album teranyar mereka seperti Dunia Baru, Rasa, Kembali, Break Up, Yakinkan dan Recyle Before Dishonor.

Sebagai pemuncak, Devildice didapuk menutup konser tersebut. diawaki Jrx (vokal, gitar),   July (bass), Leo (gitar), T.R (drum) dan Mr.F (trompet) meluncurkan sederatan lagu dari album bertitel,  Army Of The Black Rose diantaranya Diamonds Are Forever.

“Bali sudah sangat sesak dengan berbagai pembangunan yang tidak terkontrol. Jangan bodohi kami dengan berbagai dalih pariwisata serta ekonomi.”Seru Jrx yang juga personel dari SID ini di panggung.

Copok (vokal, gitar) The Bullhead saat ditemui usai acara menyatakan, keterlibatan Bullhead dalam gerakan ini merupakan salah satu sikap kepedulian terhadap gerakan-gerakan pro sosial dan lingkungan hidup.

“Lewat musik kami mensosialisasikan sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat tentang berbagai dampak kerusakan yang ditimbulkan dari  reklamasi. Dan kami mengajak gemerasi muda untuk terus menyuarakan penolakan ini demi masa depan generasi yang lebih baik. Tolak Reklamasi,”Serunya.    

Sementara itu, Dodik selaku ketua koordinator acara menjelaskan, konser ini bertujuan untuk terus mensosialisasikan gerakan penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Tanjung Benoa. Kembali dijelaskan Pria yang juga manager dari SID ini, konser ini tidak hanya berhenti sampai disini saja, acara ini akan terus bergulir setiap minggunya di berbagai tempat dan melibatkan puluhan band berbagai genre seperti, Geekssile, Nosstress, Bintang Band, The Brews, The Hydrant, Parau, Ugly Bastard, dan lainnya.

”Kami akan terus menyuarakan dan mengalang kekuatan untuk menolak rencana reklamasi dengan cara kami. Cabut SK dan stop reklamasi,”tegasnya.(bbn/prl)

 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami