search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Patung Ngurah Rai yang Lama Dipindah ke Carangsari
Rabu, 13 Juni 2018, 21:10 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Patung pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai yang kini berada di dalam bundaran proyek jalan underpass simpang tugu bandara Ngurah Rai, akan dipindah ke Puri Carangsari. Patung yang menjadi ikon kawasan bandara Ngurah Rai tahun 1970 an hingga awal tahun 2000 an ini, akan diganti patung Gusti Ngurah Rai yang baru dengan ukuran yang lebih besar.
 
"Patung (Gusti Ngurah Rai) yang lama ini akan diganti dengan patung yang sama namun dengan ukuran yang lebih tinggi, yang lama patungnya setinggi 4 meter, yang baru setinggi 6 meter," jelas Kepala Proyek pembangunan underpass, Kusno Erianto, Kamis (7/6/2018).
 
Setelah diganti yang baru, patung legendaris ini selanjutnya akan diserahkan kepada keluarga pahlawan I Gusti Ngurah Rai, di Puri Carangsari, Petang, Kabupaten Badung.
 
"Nantinya akan diserahkan kepada pihak keluarga (Gusti Ngurah Rai) di Carangsari, di lokasi yang sama akan dibangun patung serupa dengan ukuran yang lebih tinggi dan desain yang lebih bagus dibanding yang lama,"jelas Kusno.
 
 
Patung Gusti Ngurah Rai yang baru ini nantinya akan berada di area taman bundaran underpass simpang tugu Ngurah Rai, yang dijadwalkan fungsional pada Agustus 2018.
 
Patung Gusti Ngurah Rai yang lama ini merupakan rancangan arsitek Ir. Robi Sularto Sastrowardoyo, arsitek senior lulusan Arsitektur ITB 1967. Patung ini terdiri dari tiga teras masing-masing dengan undakan 8, 7, dan 5. Patung ini dibuat dengan posisi tubuh menggambarkan gaya khasnya, dengan pembawaan tenang dan berwibawa.
 
Sosok Patung Ngurah Rai ini merupakan karya pematung Surya Pernawa, sarjana seni rupa ITB kelahiran Singaraja, Bali. Sebagai nara sumber pembuatannya adalah I Gusti Ngurah Pindha, mantan anggota pasukan I Gusti Ngurah Rai. 
 
Keberadaan Patung Ngurah Rai menjadi pengingat bagi sosok pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Pasukan I Gusti Ngurah Rai melakukan penyerangan Pos NICA di Lampu (Bangli), terlibat dalam pertempuran Bon (Badung), Pemuteran, Pesagi dan Tanah Aron (Karangasem) pada Juni – Juli 1946, dan akhirnya gugur sebagai pahlawan dalam puputan di Desa Marga, Tabanan, pada 20 November 1946.[bbn/psk/rst]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami