News

Kronologis Siswa SMP di Ubud Meninggal di Sekolah, Begini Penjelasan Kadisdik Gianyar

 Sabtu, 03 April 2021, 01:50 WITA

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Gianyar. 

Terkait siswa SMPN 1 Ubud yang meninggal, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar I Wayan Sadra mengatakan sudah menerima laporan kejadian dari Kepala SMPN 1 Ubud Anak Agung Putra Suta Wibawa SPd. Laporan tersebut dibuat secara tertulis. 

Mencakup kronologis kejadian naas tersebut. Ditugaskan bahwa pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung. Kesehatan siswa dideteksi awal melalui pengecekan suhu tubuh.  Setiap sekolah pula sudah memiliki tim Satgas guna memastikan prokes. 

"Dari Satgas, tidak menemukan ada siswa yang melewati batas suhu. Sehingga semua siswa yang dapat jadwal pada hari itu masuk ke kelas," jelasnya. 

Dalam laporan juga tertulis kronologis kejadian. Berawal dari pukul 09.00 Wita, PTM sesi pertama selesai. Seluruh siswa sesi pertama pun pulang. Saat sekolah sepi, mulai berdatangan siswa yang mendapat jadwal sesi kedua. 

"Yang bersangkutan jadwalnya pada sesi kedua. Tiba di sekolah sekitar pukul 09.10 Wita diantar orangtua," jelas Sadra. 

Setiba di sekolah, Dewa Gede Krisna menuju ruang kelas 9C di lantai II. Namun saat itu, pembelajaran belum dimulai karena sesi II baru dimulai pukul 09.30 Wita. Sampai di kelas, Dewa Gede Krisna mengeluh sakit kepala. 

"Oleh karena siswa membawa HP, siswa menghubungi orangtua agar menjemput. Kemudian orangtua datang, sempat berkomunikasi dengan anaknya. Tapi saat mau diajak pulang, Dewa Krisna lemas dan pingsan,” terang Sadra.

Terkait kondisi ini, Dewa Krisna sempat ditangani di Ruang UKS sembari menunggu kendaraan untuk merujuk ke Puskesmas Ubud I. Namun saat menuju Puskesmas Ubud I, Dewa Krisna diduga mengmebuskan nafas terakhir. 

“Berdasarkan keterangan dokter puskesmas yang menangani bahwa anak telah mengalami imfarc miocard (kematian akibat serangan jantung),” jelas Sadra.

Terkait siswa SMPN 1 Ubud yang meninggal, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar I Wayan Sadra mengatakan sudah menerima laporan kejadian dari Kepala SMPN 1 Ubud Anak Agung Putra Suta Wibawa SPd. Laporan tersebut dibuat secara tertulis. Mencakup kronologis kejadian naas tersebut. 

Ditugaskan bahwa pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung. Kesehatan siswa dideteksi awal melalui pengecekan suhu tubuh.  Setiap sekolah pula sudah memiliki tim Satgas guna memastikan prokes. 

"Dari Satgas, tidak menemukan ada siswa yang melewati batas suhu. Sehingga semua siswa yang dapat jadwal pada hari itu masuk ke kelas," jelasnya. 

Dalam laporan juga tertulis kronologis kejadian. Berawal dari pukul 09.00 Wita, PTM sesi pertama selesai. Seluruh siswa sesi pertama pun pulang. Saat sekolah sepi, mulai berdatangan siswa yang mendapat jadwal sesi kedua. 

"Yang bersangkutan jadwalnya pada sesi kedua. Tiba di sekolah sekitar pukul 09.10 Wita diantar orangtua," jelas Sadra. 

Setiba di sekolah, Dewa Gede Krisna menuju ruang kelas 9C di lantai II. Namun saat itu, pembelajaran belum dimulai karena sesi II baru dimulai pukul 09.30 Wita. Sampai di kelas, Dewa Gede Krisna mengeluh sakit kepala. 

"Oleh karena siswa membawa HP, siswa menghubungi orang tua agar menjemput. Kemudian orangtua datang, sempat berkomunikasi dengan anaknya. Tapi saat mau diajak pulang, Dewa Krisna lemas dan pingsan,” terang Sadra.

Terkait kondisi ini, Dewa Krisna sempat ditangani di Ruang UKS sembari menunggu kendaraan untuk merujuk ke Puskesmas Ubud I. Namun saat menuju Puskesmas Ubud I, Dewa Krisna diduga menghembuskan nafas terakhir. 

“Berdasarkan keterangan dokter puskesmas yang menangani bahwa anak telah mengalami imfarc miocard (kematian akibat serangan jantung),” jelas Sadra.

Penulis : bbn/gnr






Tonton Juga :





Hasil Polling Calon Bupati Gianyar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending