News

Kemenkes Catat Kasus Demam Berdarah Hingga 500 Kasus Per Hari

 Senin, 22 Juni 2020, 14:55 WITA

bbn/net

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Nasional. 

Demam berdarah di Indonesia saat ini menjadi wabah penyakit yang kalah berbahayanya dari virus corona. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa puncak penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu biasanya terjadi setiap bulan Maret. Tetapi hingga Juni ini, jumlah penambahan kasus demam berdarah di Indonesia masih tinggi.


[pilihan-redaksi]
"Kami melihat penambahan kasus sampai bulan Juni, kasus masih banyak. Angka ini agak berbeda dari tahun sebelumnya. Sampai hari ini kita masih menemukan 100 sampai 500 kasus per hari," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (22/7/2020) seperti dikutip dari Suara.com.


Total kasus demam berdarah hingga Juni 2020, lanjut Nadia, sebanyak 68 ribu. Sebaran penyakit itu terjadi di 460 Kabupaten/Kota, di mana 439 di antaranya juga terdapat kasus Covid-19.


"Jadi ini infeksi ganda," kata Nadia.


Ia menambahkan, jumlah kasus demam berdarah terbanyak bahkan terjadi di provinsi yang juga infeksi terhadap virus corona cukup tinggi. Seperti Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.


Angka kematian akibat demam berdarah juga masih tinggi, menurut Nadia. Yakni mencapai 346 kasus. Meski begitu, angka tersebut sebenarnya sudah sesuai target karena tidak sampai 1 persen dari total kasus yang ada.


"Kita sebenarnya sudah bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian. Bahkan kita sudah tercapai angka kematian diturunkan sampai di bawah satu persen. Target kita setelahnya tentu tidak ada kematian lagi," ucapnya.


Nadia menyampaikan bahwa pasien Covid-19 berisiko juga terkena demam berdarah.


"Karena prinsipnya demam berdarah sampai sekarang belum ada obatnya, vaksin belum terlalu efektif. Salah satu pencegahan penularan melalui menghindari gigitan nyamuk," ujarnya.

Penulis : bbn/net



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





Trending