Seksologi

Ini Tips Bagi yang Baru Menikah Saat Istri Kerap Gagal Orgasme

 Minggu, 10 Mei 2020, 11:55 WITA

bbn/net/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 

Tanya: “Dok, aku baru menikah sebulan lalu di tengah pandemi ini. Tadinya niatnya undur waktu menikahnya, tetapi tetap diputuskan sesuai waktu yang disepakati, ya bulan lalu itu. Selama sebulan berhubungan dengan suami aku benar-benar tidak pernah mengalami orgasme saat berhubungan. 

[pilihan-redaksi]
Tetapi menurutku ini karena suami hanya kuat berhubungan seksual selama beberapa menit saja. Malah sering kali hanya sampai satu menit. Padahal kami ini masih muda lho, Dok? Ingin sekali bisa melakukan hubungan seksual yang baik dan memuaskan seperti pasangan muda lainnya. Bagaimana sebaiknya, Dok?”(Adien,23 th)

Jawab: Memang rupanya semakin banyak gangguan seksual dikeluhkan pasangan berusia muda. Keluhan seksual yang dirasakan perempuan, bisa jadi justru penyebabnya adalah pasangan laki-lakinya. Kalau dicermati kasus ini, kemungkinan besar kegagalan orgasme di pihak istri justru karena ada gangguan seksual di pihak suami. Memang sangat disayangkan jika di usia muda dan baru menikah sudah terjadi disfungsi seksual. 

Tetapi ini sudah perlu perhatian khusus. Penyebab banyaknya kelompok usia muda mengalami disfungsi seksual seringkali adalah pengaruh gaya hidup yang cenderung mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi, manis, beralkohol dan rokok. Dari faktor pekerjaan bisa ditebak juga di usia ini sebagian besar adalah karyawan dengan beban kerja tinggi dan sering kali menjadi orang penting atau ikut menjadi pengambil keputusan di tempat kerjanya, sehingga sering tidak bisa mengelola stres dengan baik.

Apalagi justru saat mesti di rumah saja dan tidak bekerja, serta ikut mengalami stres menerima banyaknya informasi buruk tentang pandemi Covid-19 ini. Sering kali juga diperparah dengan konflik rumah tangga di awal pernikahan yang cenderung membuat komunikasi seksual tidak berjalan lancar. Jika lebih dirinci, penyebab psikis disfungsi seksual yang sering dialami oleh usia muda, yang tercatat antara lain: 

1) Stres, bisa karena faktor pekerjaan dan ekonomi keluarga, atau problem lain. Bila pasangan juga ikut menambah ketegangan akan memperburuk komunikasi seksual. Stres juga berkontribusi kepada pengeluaran hormon kortisol yang menggangu kelancaran siklus respon seksual. 

2) Kecemasan, juga sering terjadi pada pasangan yang baru menikah dan semangat ingin segera memiliki keturunan tetapi tidak berhasil. Keterburu-buruan membuat pikiran terganggu dan muncul penurunan dorongan seksual, ejakulasi cepat terjadi, yang berakibat orgasme pada pasangan gagal tercapai.

3) Tidak percaya diri, misalnya pasangan lebih kaya, berpenghasilan lebih besar, atau selalu memandang rendah si laki-laki. Atau justru karena pernyataan-pernyataan yang merendahkan seperti mempermasalahkan ukuran kelamin yang kecil dan sebagainya. 

4) Perselingkuhan, yang mungkin terjadi atau sekedar perkiraan saja akan mempengaruhi komunikasi dan hubungan seksual di antara kedua pasangan, tetapi ini biasanya pada pasangan yang sudah cukup lama menikah. 

Sedangkan beberapa penyebab fisik yang saat ini dominan mengakibatkan gangguan seksual pada usia muda antara lain :

1) Kelelahan, yang bisa menyebabkan aliran darah terganggu akibatnya dorongan seksual tidak optimal, ereksi penis pada laki-laki tidak maksimal, dan ejakulasi menjadi cepat terjadi. 


2) Penyakit, misalnya kencing manis dan kolesterol tinggi.

3) Merokok, di mana nikotin yang terserap oleh darah akan dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah, penyumbatan pembuluh darah, termasuk penyumbatan pembuluh darah dalam penis.

4) Obatan-obatan, yang digunakan sembarangan juga dapat menyebabkan gangguan seksual, misalnya : obat tekanan darah tinggi, anti depresi, hormon estrogen, mariyuana, narkotik, dan obat penenang. 

5) Minuman dan makanan. Kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah. Lalu apa yang harus dilakukan? Pada pasangan usia muda yang sudah terlanjur mengalami gangguan, prinsip utamanya sebenarnya adalah semakin awal dikonsultasikan dan dicari penyebabnya maka kesembuhan akan menjadi lebih besar peluangnya. 

Penanganannya pun akan bisa dipilihkan yang lebih sesuai, jika bisa ditegakkan diagnosis dan penyebabnya. Pada kasus ini, memastikan gangguan seksual pada suami adalah hal yang cukup penting. Lakukanlah konsultasi bersama pasangan ke dokter yang paham kesehatan seksual untuk memastikan apakah gangguan seksual terjadi pada kedua belah pihak. Kecenderungan ejakulasi yang lebih cepat pada suami apakah itu sebuah gangguan ejakulasi dini, ini yang perlu ditegakkan. 

Jika ternyata benar terjadi ejakulasi dini, jangan-jangan istri sesungguhnya tidak ada masalah seksual. Dengan mengobati ejakulasi dini sehingga durasi hubungan seksual menjadi lebih lama, bisa jadi akhirnya istri bisa mendapatkan orgasme. Jadi, silakan melakukan konsultasi ke dokter. Penanganan yang bisa didapatkan nanti dapat berupa: konseling seks dan terapi seks seperti specific sexual desensitization, sexual stimulation therapy, juga masturbation therapy. Yang bisa dilengkapi dengan terapi obat medis untuk memperbaiki serotonin di otak. 

Lalu, apa yang bisa dilakukan sebelum mendapatkan terapi? 1) Foreplay yang optimal. Foreplay atau permainan pendahuluan atau pemanasan sering kali diabaikan. Padahal foreplay dapat memaksimalkan rangsangan pada kedua pasangan. Cobalah melakukan foreplay sekitar 10-15 menit. Atau bisa juga lebih. Jika dilakukan lebih dari 15 menit bukan berarti mengulur waktu, tapi memberikan kesempatan agar seluruh area peka rangsangan (zona erogen) mendapat rangsangan yang semakin optimal. 

Foreplay bagi perempuan sangat penting untuk merangsang lubrikasi vagina sehingga membantu mengurangi sakit saat berhubungan seksual. Pada laki-laki juga bisa membantu meningkatkan dorongan seksual sehingga ereksi bisa lebih maksimal dan durasi menuju ejakulasi bisa menjadi lebih panjang. 2) Maksimalkan dengan variasi seksual. Prinsip variasi seksual adalah untuk mencegah kebosanan saat berhubungan seksual dengan cara biasa atau konservatif. Asalkan pilihan variasi seksual ini disepakati bersama dan tidak dipaksakan. 

Salah satu contoh variasi seksual yang bisa dilakukan pasangan usia muda misalnya adalah oral seks. Banyak titik sensitif manusia baik laki-laki maupun perempuan yang dapat ditundukkan dengan permainan lidah. Variasi seksual juga bisa dilakukan dengan memvariasikan suasana. Maksimalkanlah hubungan seksual dengan bantuan musik yang romantis, pencahayaan lampu remang-remang, juga variasi tempat hubungan seksual, yang biasanya di ranjang, sekarang bisa dicobakan di sofa kamar tamu, kamar mandi bahkan dapur sekalipun selama tempatnya bersih dan disepakati bersama. 

3) Komunikasi seksual ditingkatkan. Dalam berhubungan seksual, tidak hanya melibatkan kondisi fisik, juga psikis. Hubungan seks yang sehat harusnya dapat memunculkan perasaan nyaman di kedua belah pihak. Hubungan seksual memerlukan seni, agar kedua pasangan tak merasa bosan. Ini bisa tercapai dengan komunikasi seksual yang baik sehingga gangguan seksual yang muncul saat ini pun bisa dieliminasi lewat komunikasi seksual saja. Salah satu kunci utama keberhasilan hubungan seks adalah dengan mengelola stress dengan baik dan ini bisa diupayakan lewat komunikasi seksual bersama pasangan. Tidak ada salahnya juga selalu memuji pasangan untuk meningkatkan komunikasi seksual.


dr.Oka Negara,MBiomed, FIAS

Penulis : bbn/oka






Tonton Juga :





Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending