Luhut Prediksi Puncak Gelombang Varian Baru Covid-19 Terjadi 1-2 Bulan ke Depan

guest@beritabali.com

Beritabali ID: —

Langganan

Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Lihat Benefit Lainnya

Luhut Prediksi Puncak Gelombang Varian Baru Covid-19 Terjadi 1-2 Bulan ke Depan

Sabtu, 5 November 2022, 21:43 WITA Follow

bbn/dok beritabali/Luhut Prediksi Puncak Gelombang Varian Baru Covid-19 Terjadi 1-2 Bulan ke Depan.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Berdasarkan data yang telah diamati pemerintah dari kasus-kasus Covid-19 sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi puncak gelombang varian baru Covid-19 terjadi dalam satu hingga dua bulan ke depan.

"Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan," tulis Luhut dalam unggahannya di akun Instagram @luhut.pandjaitan, Sabtu (5/11).

Luhut mengatakan, khusus untuk wilayah Jawa Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi Jawa dan Bali. Selain itu, peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan DIY juga naik cukup signifikan.

Dia menambahkan, dengan terjadinya peningkatan kasus yang menyentuh angka lima ribu kasus perhari, pemerintah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung terjadinya keparahan lebih mendalam yang disebabkan oleh varian baru ini.

"Di antaranya dengan meningkatkan kembali capaian vaksinasi booster dan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup," tuturnya.

Luhut pun menegaskan, bahwa pemerintah akan terus menggunakan PPKM Level sebagai basis pengetatan kegiatan bagi masyarakat. Dari PPKM itu, akan terus dilakukan evaluasinya.

"Diakhir, rasanya saya tidak akan pernah jenuh untuk mengingatkan seluruh masyarakat agar terus taat dan mematuhi protokol kesehatan demi mencegah hal buruk lainnya yang kelak terjadi," tutupnya. (sumber: merdeka.com)