Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Israel Dituduh Sengaja Bom Waduk di Rafah Agar Gaza Makin Krisis Air

Selasa, 30 Juli 2024, 14:22 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Dituduh Sengaja Bom Waduk di Rafah Agar Gaza Makin Krisis Air

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Koordinator PBB di Gaza pada Senin (29/7) mengatakan harus ada kepatuhan terhadap hukum internasional setelah Israel mengebom waduk air minum di Rafah, Jalur Gaza selatan.

"Hukum humaniter internasional sangat jelas apa yang dimintanya dari pihak-pihak yang berkonflik, jadi saya rasa Anda tidak memerlukan komentar tambahan dari saya," kata Sigrid Kaag, koordinator senior kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza, kepada Anadolu.

"Sementara itu, apa yang kita butuhkan, terlepas dari itu, juga dalam kepatuhan dan keselarasan dengan hukum internasional, adalah akses yang aman, keselamatan dan keamanan untuk memberikan, dan kita jelas perlu meningkatkan semua fasilitas yang menyediakan air, bahwa kita memiliki air bersih untuk penduduk, bahwa kita dapat menyediakan sanitasi," tambahnya.

Tentara Israel telah mengakui tentaranya bertanggung jawab atas pengeboman waduk air di Tal al-Sultan, dan dikatakan telah memulai penyelidikan. Insiden tersebut telah meningkatkan kewaspadaan tentang krisis air yang semakin parah di Rafah.

Sebuah video yang beredar di internet menunjukkan seorang tentara Israel menanam alat peledak di reservoir air utama di Rafah, yang kemudian dengan sengaja diledakkan.

Salah seorang tentara mengunggah video ledakan tersebut di media sosial dengan judul "Penghancuran reservoir air Tel Sultan untuk menghormati Shabbat."

Lembaga-lembaga dan kotamadya setempat di Gaza telah berulang kali menuduh militer Israel sengaja menghancurkan jaringan air, sumur, dan pabrik desalinasi, yang memperburuk krisis air minum.

Pembatasan bahan bakar yang diberlakukan oleh Israel semakin menghambat pengoperasian fasilitas desalinasi yang tersisa di wilayah Gaza.

Agresi Israel telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 oleh Kelompok Pejuang Palestina Hamas.

Tindakan brutal Israel di Gaza telah memicu bencana kemanusiaan dan persidangan sedang berlangsung atas dugaan genosida di Mahkamah Internasional. Korban agresi Israel didominasi anak-anak dan perempuan. (sumber: cnnindonesia.com)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami