Madrasah di Bangli Kawinkan Ilmu Pertanian dan Teknologi IoT
BERITABALI.COM, BANGLI.
Inovasi teknologi terus merambah dunia pendidikan, termasuk di Bangli.
Hal ini dibuktikan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari Institut Teknologi dan Pendidikan (ITP) Markandeya Bali yang sukses membangun sebuah mini green house berbasis teknologi Internet of Things (IoT) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah, Bangli.
Proyek ini bertujuan menjadi media pembelajaran multiliterasi untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa.
Ketua tim pelaksana, Nurul Isnaini Fitriyana, menjelaskan, pihaknya ingin memperkenalkan pertanian dan teknologi internet kepada siswa.
"Tujuan sederhana kami sebenarnya adalah agar siswa menyadari bahwa pertanian itu penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat,” ungkapnya.
Baca juga:
Inovasi Pertanian dan Pertanian Inovasi
Rumah kaca yang dibangun oleh tim pengabdian ini memiliki keunikan karena dilengkapi dengan sistem IoT. Di dalamnya, terdapat sensor yang dapat mendeteksi kelembaban tanah dan terhubung langsung dengan keran air. Dengan demikian, penyiraman tanaman dapat dilakukan secara otomatis.
Selain itu, green house ini menjadi bagian dari program terpadu bernama “Sekolah Cerdas Pangan”. Di sana, siswa tidak hanya belajar bercocok tanam, tetapi juga diajak untuk membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat bergizi dan menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Tanaman pangan seperti stroberi dan kacang, serta tanaman obat seperti jahe putih dan kumis kucing, ditanam untuk melengkapi menu makanan sehat.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa ITP Markandeya Bali. Pendanaan proyek ini berasal dari hibah skema Pengabdian Berbasis Masyarakat yang diberikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2025.
Salah satu mahasiswa yang terlibat, I Putu Rama Putra Yasa, menyampaikan pengalamannya. “Saya sebagai mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dan stakeholder. Di dunia kerja nanti, kerja sama dan kolaborasi seperti ini akan sangat bermanfaat buat saya,” katanya.
Kepala Madrasah, Kamad, menyambut baik inovasi ini. Ia menilai green house ini sebagai media edukasi yang komprehensif, bermanfaat untuk proses pembelajaran, peningkatan kompetensi guru, dan pendidikan karakter siswa.
"Karena proyek ini, kami ingin belajar lebih dalam terkait IoT dan coding sesuai kurikulum terbaru,” ujarnya.
Baca juga:
Mahasiswa KKN-PMM Warmadewa Periode II Ciptakan Tempat Sampah Berbasis Sensor IoT di Desa Jagapati
Lebih lanjut, Kamad menekankan pentingnya kolaborasi di era digital. “Kami menyadari bahwa di dunia yang serba terkoneksi ini, kolaborasi lebih penting daripada kompetisi. Kompetisi di zaman teknologi ini harus dibuat untuk kemaslahatan bersama,” tambahnya.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi percontohan atau proyek perintis (pilot project) bagi lembaga pendidikan dan dinas terkait untuk menciptakan media edukasi serupa di masa mendatang.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
