China Klaim Kerajinan Batik Lekat dengan Masyarakat Tiongkok

Senin, 13 Juli 2020, 11:45 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Lewat Twitter, Media China, Xinhuanet mengklaim kerajinan tradisional batik adalah milik Negeri Tiongkok, Minggu (12/7/2020). Postingan yang disertai video berdurasi 49 detik itu mengatakan bahwa batik adalah kerajinan yang lekat dengan masyarakat China.

 

[pilihan-redaksi]
"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di Cina," tulis Xinhuanet di Twitter, Minggu (12/7/2020) seperti dikutip dari Suara.com.

 

"Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern."

 

Sejak diunggah pada pukul 12.22 WIB, cuitan itu telah ramai ditanggapi warganet. Tercatat hingga 14.09 WIB, telah ada 53 retweet dan 130 likes dalam postingan itu.

 

Beberapa diantaranya memertanyakan cuitan Xinhuanet itu. Ada juga yang menyebut postingan itu menggambarkan China yang ingin mencuri kreasi budaya negara lain.

 

"Huh? Batik is something synonymous with Malaysia/Indonesia," tulis @PhaniPrasad.


"Apabila mencuri dan menyerbu wilayah tidak cukup, sekarang mencuri budaya Indonesia milik mereka," cuit akun @cupakbaras.

 

Pada 2 Oktober 2009, batik secara resmi telah diakui oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

 

Menyadur dari laman resmi UNESCO, batik dimasukan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity).

 

UNESCO menyebut batik adalah kerajinan tradisional yang tak lepas dari kehidupan orang Indonesia, bahkan dari mulai kelahiran hingga kematian.

 

"Bayi digendong dengan kain batik yang dihiasi dengan simbol yang dirancang untuk membawa keberuntungan bagi anak, dan orang mati diselimuti pakaian, batik penguburan," tulis UNESCO.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami