Suami-Istri Tewas Jadi Korban Lakalantas di Jalur Denpasar Gilimanuk

guest@beritabali.com

Beritabali ID: —

Langganan

Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Suami-Istri Tewas Jadi Korban Lakalantas di Jalur Denpasar Gilimanuk

Senin, 5 Agustus 2019, 07:00 WITA Follow

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Kecelakaan maut yang melibatkan satu keluarga terjadi di By Pas Ir Soekarno jurusan Denpasar-Gilimanuk tepatnya di barat bundaran Patung Adipura termasuk Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan pada Minggu (4/8) sekitar pukul 10.40 WITA.

[pilihan-redaksi]
Akibat kecelakaan itu pasangan suami istri tewas mengenaskan. Sementara putrinya yang dibonceng selamat dari maut. Pasangan suami istri tersebut adalah, I Gede Rustiada (37) yang meninggal dalam perjalan ke rumah sakit. Istrinya, Ni Wayan Juni Artini (36) meninggal di loksi kejadian.

Keduanya mengalami cedera kepala berat diduga digilas ban truk. Sementara sang anak yang selamat adalah Ni Made Sindi Ariadi (9) mengalami benjol di bagian wajah.

Kecelakaan itu terjadi tepat di barat bundaran Patung Adipura. Saat itu satu keluarga asal Banjar Selingsing Kelod, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan ini datang dari arah barat (Gilimanuk) menuju arah timur (Denpasar) dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 6196 HZ. Korban Gede Rustiada yang mengendarai honda tersebut sementara istri dan anaknya dibonceng.

Setibanya di lokasi kejadian, korban sempat mendahului kendaraan lain yang identitasnya tak diketahui dengan mengambil haluan kanan. Namun disaat bersamaan, datang sepeda motor lain juga mendahului sepeda motor dengan posisi mepet. Korban pun kaget terkejut lalu terjatuh dengan posisi melintang di marka as jalan.

Namun naas, dari arah berlawanan timur datang kendaraan truk Merzedes nopol P 9503 UK muatan kosong yang dikemudikan Sofyan (50) asal Banyuwangi lalu menabrak korban. Diduga kuat, kepala korban (istrinya) atau yang dibonceng tergilas oleh ban belakang kanan truk tersebut.

Akibat peristiwa tersebut, korban Ni Wayan Juniari meninggal di lokasi dengan kondisi mengalami luka pada lutut kaki kiri, lecet tangan kiri, luka robek dan berlobang pada bahu kiri dan kepalanya pecah. Korban yang menggunakan helm, namun diduga lepas.

Kemudian, korban Gede Rustiada meninggal dunia saat perjalanan menuju Rumah Sakit dalam kondisi mengalami luka pada lutut kaki kiri, pendarahan dari telinga dan hidung, dan bagian kepala penyok. Dia juga menggunakan helm pengaman, tapi diduga tak dilengkapi dengan tali klik sehingga terlepas. Sementara kondisi sepeda motor kerusakan tidak terlalu parah.

Kasatlantas Polres Tabanan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari mengatakan, kecelakaan tersebut mengkibatkan dua orang meninggal. Istrinya meninggal di lokasi dan suaminya meninggal saat perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan anaknya selamat namun ada luka benjol.

[pilihan-redaksi2]
"Kemungkinan korban mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sedang. Kemudian juga saat mengambil jalur kanan atau mendahului kendaraan juga saat situasi arus lalulintas dalam keadaan tidak aman sehingga memicu terjadinya kecelakaan," katanya.

Dikatakan korban keduanya memakai helm hanya saja tali pengikatnya tidak diklik. Sehingga saat terjadi kecelakaan terlepas. "Kecelakaan ini seluruh saksi sudah dimintai keterangan awal terkair kecelakaan tersebut, ujarnya.

Sementara sopir truk yang diajak terlibat kecelakaan korban sudah dibawa di Polres Tabanan. "Sopir truk sudah diamankan, truk sudah diamankan di daerah Terminal Pesiapan, dan kendaraan korban sudah dibawa ke Polres Tabanan," kata AKP Kalipika. (bbn/tab/rob)