Lestarikan Bahasa Bali, Beritabali.com Siapkan Kanal "Isin Gumi"
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sebagai media online pertama di Pulau Bali, Beritabali.com terus melakukan inovasi. Yang terbaru, Beritabali.com meluncurkan kanal berita berbahasa Bali, Isin Gumi.
Kanal berita berbahasa Bali "Isin Gumi" ini mulai diluncurkan pada 25 November 2016. Kedepan, kanal "Isin Gumi" ini akan khusus berisikan berita-berita maupun artikel berbahasa Bali.
Baca juga:
Petang Mobil Tabrakan, Swift Jepit Truk
Penanggung Jawab Redaksi Beritabali.com, Putra Setiawan mengatakan, kanal Isin Gumi merupakan bentuk dedikasi Beritabali.com dalam pelestarian Bahasa Bali.
"Seperti kita ketahui bersama, anak-anak dan remaja saat ini lebih banyak menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah. Bahasa Bali mulai jarang digunakan. Dengan adanya kanal Isin Gumi ini, kami berharap generasi muda makin mencintai bahasa Bali dan tetap melestarikannya," ujarnya.
Munculnya Kanal berita berbahasa Bali Isin Gumi, lanjut Setiawan, juga sejalan dengan program Pemerintah Kota Denpasar.
Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, juga telah melakukan sebuah gerakan mewajibkan seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Denpasar setiap hari Rabu, Purnama, dan Tilem menggunakan Bahasa Bali dan berpakaian adat Bali.
Hal ini kemudian terus digencarkan Walikota Rai Mantra dengan menyasar lembaga pendidikan untuk melestarikan Bahasa Bali.
"Kita harus lakukan penguatan dan pelestarian Bahasa Bali sebagai Bahasa Ibu," ujar Rai Mantra, Rabu (16/11) lalu saat menerima audensi dari Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra mengajak mahasiswa dan seluruh lembaga pendidikan untuk turut serta dalam pelestarian Bahasa Bali. Meski memilih hari tertentu, namun hal ini diharapkan tidak mengurangi makna akan semangat bersama melakukan penguatan dan pelestarian Bahasa Bali.
Hal ini juga tak terlepas dari Bahasa Bali yang sebagai kebutuhan, dan Bahasa Indonesia sebagai kewajiban dan Bahasa Inggris sebagai keharusan yang tak terlepas dalam menjawab tantangan globalisasi saat ini.
Reporter: bbn/psk